Ukraina |
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perdana Menteri sementara Ukraina, Arseny Yatsenyuk, telah mengesampingkan pembicaraan bilateral antara Kiev dan Moskow, dan mengatakan peredaan ketegangan di negara yang dilanda krisis itu hanya bisa dibahas pada skala internasional.
"Tidak ada jalan bagi kita akan mempertimbangkan perundingan bilateral antara Ukraina dan Rusia dalam keadaan ini," kata perdana menteri yang memproklamirkan diri pada Rabu selama sidang meja bundar ketiga di kota Ukraina selatan, Mykolaiv.
Dialog mengenai persatuan nasional telah diselenggarakan di bawah naungan Organisasi untuk Keamanan dan Kerja sama di Eropa (OSCE).
Yatsenyuk menekankan bahwa putaran pembicaraan berikutnya bisa mempertemukan Ukraina, Rusia, Amerika Serikat dan Uni Eropa, tetapi mengatakan Kiev mengharapkan mereka untuk datang dengan proposal yang nyata.
"Untuk memulihkan hubungan dengan Federasi Rusia, pertama-tama kita perlu memulai kembali hubungan kami dalam format empat-pihak," kata pejabat rezim itu menunjukkan.
Dia menambahkan Ukraina tidak akan pernah mengajukan kepada Rusia untuk bantuan keuangan.
Rapat meja bundar pertama seluruh-Ukraina untuk persatuan nasional dalam rangka OSCE diadakan di Kiev pekan lalu.
Pada 17 April, diplomat dari Rusia, Ukraina, Uni Eropa dan AS bertemu di Jenewa untuk menyetujui sejumlah kondisi yang mendesak rezim yang memaksanakan kudeta dan oposisi di Ukraina untuk menahan diri dari kekerasan, ekstremisme dan provokasi, untuk melucuti para militan dan meluncurkan dialog nasional mengenai reformasi konstitusi.
Meskipun kesepakatan yang dicapai, namun pejabat Presiden Ukraina Oleksandr Turchynov melancarkan operasi khusus bulan lalu untuk menindak aksi-aksi protes pro-federalisasi.
Rusia menyebut operasi militer yang didukung Barat terhadap para demonstran adalah satu "tindakan hukuman," dan menuduh pihak berwenang Ukraina melancarkan perang melawan rakyatnya sendiri.