Adhis Anggiany/Kompas.com| Rancanagan tatanan gedung di Singapura umumnya sudah memasukkan aspek efisiensi energi
SINGAPURA, KOMPAS.com - Setelah menjadi perhatian dunia dalam meluncurkan taksi tanpa pengemudi, Pemerintah Singapura masih terus melanjutkan terobosannya.
Badan Lingkungan Hidup Nasional (NEA) bersama Kementerian Transportasi (MOT) setempat, kini sedang menjajaki implementasi robot penyapu jalan.
Pemerintah setempat telah mengungkapkan niat itu kepada publik, seperti dikutip dari laman GeBiz, Selasa (18/10/2016).
Baik NEA maupun MOT NEA telah mengeluarkan pengumuman bagi firma-firma untuk mengajukan proposal tender terkait proyek yang akan menghapuskan keberadaan mobil pembersih keliling.
Namun persyaratan yang dipasang untuk para vendor yang akan mengikuti tender dalam proyek ini disebut-sebut terlalu ambisius.
Salah satunya adalah, robot-robot itu harus mampu mengumpulkan sampah tak hanya dari permukaan yang rata, tapi juga di jalan bergelombang dan bahkan berlumpur.
Selain itu, robot ini harus memiliki fitur keamanan demi menghindari tabrakan. Suara mesin pun harus senyap, kurang dari 50dB.
Lalu, alat ini pun dirancang untuk menavigasi perumahan, mengumpulkan sampah, dan melakukan perjalanan sejauh 100 kilometer.
Dengan kata lain, NEA dan MOT disebutkan dalam berita itu, seperti menginginkan sebuah keajaiban yang sangat sulit diwujudkan
Bahkan, diprediksi, perusahaan pembuat robot terkemuka di dunia, Boston Dynamics pun harus berjuang keras demi mewujudkan spesifikasi yang disyaratkan tersebut.
Selain itu, ambisi besar tentu akan berpadanan dengan dana yang tak sedikit.
Sehingga, implementasi proyek ini mungkin masih membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Meski, proyek sejenis dengan nama Dustbot telah berlangsung sejak tahun 2009 lalu.
Editor |
: Glori K. Wadrianto |