Pengumuman itu muncul setelah Washington memutuskan untuk menunda pembicaraan dengan Moskwa terkait pemberlakuan kembali gencatan senjata.
Penundaan pembicaraan ini disebabkan Rusia dianggap terus memihak rezim Presiden Bashar al-Assad.
"S-300 adalah sistem pertahanan dan tak mengancam siapapun," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov.
"Kami tak paham mengapa penempatan S-300 di Suriah memicu kemarahan para kolega Barat kami," tambah Konashenkov.
Sementara itu, juru bicara Pentagon Peter Cook mengatakan, sistem rudal Rusia itu tidak akan memengaruhi operasi serangan udara pimpinan AS melawan ISIS di wilayah utara Suriah.
Meski demikian, Cook tetap mempertanyakan langkah Rusia mengirimkan sistem pertahanan S-300 ke kota Tartus.
"Terakhir kali kami ketahui, Rusia mengatakan tujuan utama mereka berada di Suriah adalah memerangi ekstremisme yaitu ISIS dan Al-Nusra," ujar Cook.
"Tak satupun dari kelompok tersebut memiliki kekuatan udara, jadi langkah ini harus kami perhatikan dengan seksama," lanjut Cook.
"Harus kami jelaskan kepada Rusia dan semuanya yang terlibat di Suriah bahwa kami sangat serius menjaga keamanan kru udara kami," tambah dia.
Selain mengendalikan fasilitas angkatan laut di Tartus, Rusia juga mengoperasikan pangkalan udara di kota pesisir Latakia yang kini menampung jet-jet tempur yang digunakan untuk mendukung pasukan pemerintah Suriah.
Pada Agustus lalu, Rusia berencana untuk menjadikan Hmeimim menjadi pangkalan udara permanan dan kini sudah diperkuat sistem pertahanan udara terbaru S-400.
من المقطوع: http://internasional.kompas.com/read/2016/10/05/09484081/rusia.pasang.sistem.pertahanan.s-300.di.kota.tartus.suriah