Saudi Bangun Kota Industri Khusus Perempuan

Author : Administrator | Monday, August 13, 2012 16:18 WIB
Perempuan Arab Saudi

VIVAnews -  Setelah membuat gebraka, dengan mengirim atlet perempuan ke Olimpiade, Arab Saudi mengungkap rencana besar yang memungkinkan kaum hawa mengejar karier dan bekerja mencari nafkah secara lebih leluasa.

Caranya, dengan mendirikan kota industri khusus perempuan. Ini dianggap jalan ke luar atas dua persoalan, memberi kesempatan agar perempuan bisa berperan lebih penting dalam pembangunan negara sekaligus menjalankan aturan ketat pemisahan gender yang dianut kerajaan.

Kota industri tersebut akan dibangun di Hofuf, sebuah kota di Provinsi Timur. Ini adalah yang pertama di negara Teluk. Proposal yang sama juga diajukan untuk empat kota industri khusus pengusaha dan pekerja perempuan di Riyadh.

Pemisahan berdasarkan gender diterapkan di Arab Saudi yang memberlakukan secara ketat hukum syariah, yang mayoritas diartikan bahwa perempuan cukup di rumah. Bahkan hingga saat ini perempuan dilarang mengemudi.

Hal itu juga berpengaruh pada profil tenaga kerja. Di mana perempuan Arab Saudi hanya menyumbangkan 15 persen angkatan kerja, sebagian besar di pekerjaan khusus perempuan. Meski jumlah mereka yang bekerja di perusahaan campuran atau bekerja bersama para pria meningkat, jumlahnya masih sedikit.

Otoritas Industri Properti Saudi (Modon), yang mengembangkan kota industri khusus perempuan di Hofuf berharap, proyeknya bisa dibuka tahun depan. Pangeran ansour bin Miteb bin Abdulaziz, menteri urusan kota dan pedesaan juga telah memberi restu. Demikian ungkap juru bicara perusahaan.

"Saya yakin bahwa perempuan dapat menunjukkan efisiensi mereka dalam berbagai aspek dan memperjelas industri yang paling sesuai dengan kepentingan, sifat dan kemampuan mereka," kata deputi direktur umum Modon, Saleh al-Rasheed.

Kota industri di Hofuf, dalam perkembangannya, diharapkan dapat menciptakan sekitar 5.000 lapangan kerja dalam industri tekstil, farmasi dan pengolahan makanan industri. Dari pengelola sampai lini produksi semua dilakukan kaum hawa.

Modon mengatakan, kawasan industri Hofuf adalah lokasi yang cocok. Dalam hal, "kedekatan dengan lingkungan perumahan untuk memfasilitasi pergerakan perempuan ke dan dari tempat kerjanya."

Dalam sebuah pernyataan, Modon menambahkan, kota industri itu dilengkapi dengan lingkungan dan kondisi kerja yang konsisten dengan privasi perempuan sesuai dengan pedoman dan peraturan Islam.

Seperti diberitakan harian bisnis, Al Eqtisadiah, proyek ini adalah inisitif dari kelompok pebisnis perempuan Arab Saudi. "Kota industri yang baru harus dilengkapi pusat pelatihan untuk membantu perempuan mengembangkan bakat dan melatih mereka untuk bekerja di pabrik-pabrik. Ini sangat penting untuk mengurangi tingkat pengangguran di kalangan lulusan perempuan di Saudi," kata salah satu pebisnis perempuan, Hussa al-Aun.

Sementara seperti dimuat arabianbusiness.com, berdasarkan survei, kerajaan kaya minyak itu adalah salah satu yang memiliki disparitas pekerjaan antara pria dan wanita, dengan kesenjangan sebesar 23%. Diskriminasi ini yang mengundang kritik dari kelompok hak asasi perempuan.
 
Perusahaan yang merekrut perempuan bersikeras menuntut kualifikasi yang sulit. Yang melanggar aturan ketenagakerjaan di Arab Saudi. "Misalnya, hanya merekrut perempuan yang belum menikah. Atau sudah menikah tapi tak hamil," kataHatab al-Anazi, juru bicara kementerian.

September lalu Raja Abdullah, yang telah mengambil beberapa langkah tentatif yang melonggarkan segregasi jender yang ketat. Ia mengumumkan bahwa perempuan akan dapat memilih dalam pemilihan lokal tahun 2015.

Pada bulan Januari pemerintah memberlakukan hukum yang memungkinkan perempuan Saudi untuk dipekerjakan di toko pakaian dalam dan kosmetik, menuruti kampanye oleh aktivis hak-hak perempuan Reem Asaad.  Sebelumnya wanita harus membeli pakaian dalam dari penjaga toko laki-laki. (Guardian)

من المقطوع: http://dunia.news.viva.co.id
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: