PESAWAT-PESAWAT tempur Rusia mengebom pasukan yang didukung AS di beberapa desa kecil di Suriah Utara. Mereka mengira pasukan tersebut merupakan milisi IS.
"Sejumlah pesawat Rusia dan pesawat rezim mengebom beberapa desa yang saya percaya bahwa Rusia mengira ialah milisi IS, padahal nyatanya yang ada di lapangan merupakan pasukan koalisi kami," kata Letnan Jenderal Stephen Townsend di Washington, Rabu (1/3) waktu setempat.
Dia mengatakan serangan pesawat Rusia dan Suriah ke desa-desa di selatan dan timur Al-Bab di Provinsi Aleppo pada Selasa (28/2) telah menelan sejumlah korban.
Rusia rupanya telah mengamati milisi IS yang bergerak dari daerah basis mereka.
Rusia juga salah mengasumsikan pasukan tersisa di sana.
Pasukan AS yang beroperasi kurang dari 5 kilometer (3 mil) dari desa-desa yang dibom langsung mengomunikasikan adanya kesalahan serangan.
Informasi itu kemudian diteruskan ke Rusia melalui deconfliction hotline untuk menghindari terjadinya serangan yang lebih besar lagi.
"Ini sudah sangat jelas bahwa serangan bom jatuh pada beberapa posisi koalisi Suriah," kata Townsend.
"Beberapa jalur komunikasi cepat kami sampaikan dan Rusia mengenalinya lalu berhenti melakukan pengeboman."
Kementerian Pertahanan Rusia membantah melakukan serangan udara, tapi mengonfirmasi adanya komunikasi melalui jaringan komunikasi cepat dengan AS.
Selama pembicaraan tersebut, menurut Rusia, perwakilan Angkatan Udara AS menyesalkan serangan pesawat Suriah dan Rusia kepada kelompok bersenjata yang dikendalikan AS saat melakukan misi tempur melawan milisi IS di Manbij Selatan
"Informasi itu kemudian diperhitungkan komandan militer Rusia. Tidak ada satu serangan pun dilakukan pesawat tempur Suriah atau Rusia pada daerah-daerah yang disebutkan pihak Amerika tersebut," ujar Rusia dalam sebuah pernyataan.
Saat ini ada sekitar 500 tentara AS di Suriah. Hampir seluruhnya merupakan pasukan komando operasi khusus.
Peran mereka terbatas hanya melatih dan memberikan masukan kepada milisi-milisi lokal dan mendukung dari belakang pada setiap operasi.
Konflik Suriah berkembang menjadi makin kompleks yang berdampak pada kesulitan melawan milisi IS. Siapa kawan dan siapa lawan menjadi makin rumit.
"Ini situasi medan perang yang sangat rumit karena pada dasarnya tiga tentara dan pasukan musuh semua berkumpul dalam kotak persegi yang sama," kata Townsend.
Rusia menggunakan kekuatan udara untuk menopang rezim Presiden Bashar al-Assad.
Namun, Rusia kadang-kadang menyerang IS.
Sementara itu, Turki telah bergeser ke Suriah Utara, berjuang melawan milisi IS, juga berusaha menjaga pasukan Kurdi yang didukung AS.
Sementara itu, AS berusaha mendukung, tetapi di sisi lain mereka tidak meninggalkan sekutu, Turki. (AFP/Ths/I-4)