Serangan ke Pengadilan di Somalia Tewaskan 19 Orang

Author : Administrator | Monday, April 15, 2013 11:47 WIB
Kondisi lokasi pengadilan di Mogadishu, Somalia, pasca-serangan bom bunuh diri.

MOGADISHU — Setidaknya 19 orang tewas dalam serangan bom dan senjata di ibu kota Somalia, Mogadishu, Minggu (14/4/2013). Enam belas orang, termasuk sembilan penyerang, diyakini tewas setelah orang-orang bersenjata menyerbu gedung pengadilan utama kota.

Setelah itu, sebuah bom mobil meledak di jalan menuju bandara, menewaskan tiga orang termasuk pekerja sosial dari Turki dan seorang penyerang. Kelompok Islam militan al-Shabab menyatakan diri sebagai pelaku serangan tersebut.

Al-Shabab, yang memiliki hubungan dengan al-Qaeda, telah disalahkan atas serangkaian serangan di Mogadishu dalam dua tahun terakhir. Namun para wartawan mengatakan, kekerasan hari Minggu adalah kekerasan terburuk yang terlihat di kota itu sejak al-Shabab didorong keluar dari kota oleh pasukan Uni Afrika dan Somalia pada Agustus 2011. Kelompok Islamis masih menguasai sebagian besar wilayah pedesaan Somalia.

Wartawan BBC, Mohamed Ibrahim, di tempat kejadian mengatakan, penyusup bersenjata memasuki pengadilan di ibu kota dan mulai menembak, setelah didahului ledakan. Baku tembak pun langsung terjadi antara aparat keamanan dan kelompok penyerang. Saksi mata mengatakan, setidaknya satu bom mobil digunakan dalam serangan itu.

"Orang-orang bersenjata memasuki pengadilan dan kemudian kami mendengar ledakan. Lalu mereka mulai menembaki," ujar Hussein Ali, pekerja di pengadilan, pada kantor berita Reuters. Tentara Uganda ,bagian dari pasukan Uni Afrika yang ditempatkan di Mogadishu, tiba di tempat kejadian tak lama setelah penembakan dimulai.

Pemerintah Somalia mengatakan, sembilan pria bersenjata terlibat dalam aksi penyerangan itu, dan kesemuanya tewas. Enam dari penyerang tewas dengan meledakkan bom yang dipasang pada rompi mereka.

Pekerja sosial dibunuh

Para saksi lain di lokasi kejadian menambahkan, para penyerang mengenakan seragam militer Somalia. Warga dan pekerja yang ada di gedung pengadilan itu berusaha menghindari aksi kekerasan tersebut dengan mendobrak jendela di lantai atas dan menuruni gedung dari sana. Beberapa di antaranya adalah pejabat senior pengadilan.

Wartawan BBC mengatakan, pengadilan ini terletak di salah satu bagian tersibuk kota, dan dipenuhi orang-orang ketika serangan terjadi. Minggu adalah hari kerja normal di Somalia.

Bom mobil kedua meledak hari itu, di luar gedung pasukan pengamanan permukiman dan di jalan menuju bandara. Kejadian ini bersamaan dengan sebuah konvoi kendaraan yang mengangkut pekerja sosial dari Turki melintas. Dua pekerja sosial tewas.

Presiden Somalia Sheikh Hassan Mohamud mengutuk serangan terbaru ini dan menyebutnya sebagai "hanyalah tanda putus asa teroris". "Somalia bergerak dan akan terus bergerak maju dan tidak akan dicegah [untuk mencapai] sebuah Somalia damai dan stabil oleh (serangan) teroris putus asa," katanya dalam sebuah pernyataan.

من المقطوع: http://internasional.kompas.com/
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: