 |
| Ilustrasi (heathertruett/Pixabay) |
Tepi Barat - Dua warga Israel luka-luka dalam insiden penusukan di Tepi Barat dan seorang warga Palestina pelaku serangan tewas ditembak. Sedangkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui pemasangan lebih banyak kamera keamanan (CCTV) di sekitar kompleks Al-Aqsa, Yerusalem, yang rawan konflik.
Seperti dilansir AFP, Senin (26/10/2015), seorang remaja perempuan Palestina yang berusia 17 tahun tewas ditembak setelah berusaha menikam polisi perbatasan Israel. Dua warga Israel lainnya luka-luka dalam insiden penusukan terpisah yang terjadi pada hari yang sama, Minggu (25/10) waktu setempat.
Dituturkan otoritas keamanan Palestina bahwa seorang warga Palestina lainnya mengalami luka serius setelah ditembak beberapa kali oleh warga Israel, saat sedang memetik buah zaitun.
Serangkaian serangan dan bentrokan terjadi hampir setiap hari sejak ketegangan memuncak di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, pada awal Oktober lalu. Puluhan orang, baik dari pihak Palestina maupun Israel tewas.
Situs suci itu disakralkan baik oleh umat muslim maupun warga Yahudi. Pada Sabtu (24/10), PM Netanyahu menyetujui langkah baru untuk menenangkan kekhawatiran warga Palestina bahwa Israel akan mengubah aturan soal kekuasaan di situs suci itu.
PM Netanyahu bersumpah, warga Yahudi masih diizinkan mengunjungi situs itu namun dilarang berdoa. Dia menyetujui pemasangan kamera keamanan yang beroperasi 24 jam di sekitar situs suci itu. Kamera keamanan sebelumnya hanya dipasang di luar kompleks, bukan di bagian dalam kompleks yang beberapa waktu terakhir menjadi lokasi bentrok warga Palestina dengan polisi Israel.
"Pertama, untuk menyangkal klaim bahwa Israel melanggar status quo. Kedua, untuk menunjukkan dari mana datangnya provokasi yang sebenarnya dan mencegahnya meluas," ucapnya.
Raja Yordania Abdullah II menyambut baik upaya Israel tersebut. Yordania dan otoritas Palestina memiliki wewenang untuk menjaga kompleks Masjid Al-Aqsa tersebut.
