Sudan dan Sudan selatan sepakati gencatan senjata

Author : Administrator | Wednesday, April 04, 2012 14:59 WIB
Presiden Sudan Selatan Salva Kiir (FOTO ANTARA/REUTERS/Eric Vidal )

Khartoum (ANTARA News) - Sudan dan Sudan Selatan, Selasa (3/4), antara lain menyepakati gencatan senjata segera dan pengamanatan perbatasan serta daerah penghasil minyak, selama pembicaraan di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, kata jaringan berita Sudan, Ashrouq.

Menurut laporan tersebut, kedua pihak mencapai kesepakatan enam pasal, yang juga meliputi penahanan diri dari polemik di media dan penetapan mekanisme yang bisa digunakan Uni Afrika untuk memantau ketegangan yang mungkin muncul di antara kedua pihak.

"Kedua pihak telah menyampaikan kembali i'tikad politik guna menyelesaikan krisis militer dan tekad mereka guna menandatangani kesepakatan keamanan selama babak pembicaraan saat ini sebelum mereka bergerak ke masalah lain dalam babak perundingan selanjutnya," kata laporan tersebut.

Kedua pihak dijadwalkan membahas perbedaan yang masih ada pada tingkat komite politik, dan memusatkan perhatian pada masalah peningkatan ketegangan militer baru-baru ini di perbatasan antara kedua negara itu.

Sudan dan Sudan Selatan saling melontar tuduhan mengenai peningkatan ketegangan militer antara kedua pihak setelah Presiden Sudan Selatan Salva Kiir Mayardit mengakui militernya telah memasuki wilayah Sudan.

Presiden AS Barack Obama sebelumnya mendesak Presiden Kiir agar menghentikan peningkatan ketegangan militer dengan Khartoum dan mendesak militernya melakukan penahanan diri dan tidak bertempur di daerah perbatasan antara kedua negara.

Sudan dan Sudan Selatan telah gagal menetapkan demarkasi perbatasan bersama mereka, dan bentrokan bersenjata telah terjadi pada 26 Februari di Jao selain di daerah Abyei, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu pagi.

Kesepakatan itu, yang dicapai di bawah penengahan Uni Afrika di Addis Ababa, menyatakan masing-masing pihak mesti menghormati kedaulatan dan kesatuan wilayah masing-masing, tak mencampuri urusan dalam negeri, menahan diri dari penggunaan kekerasan dan menjaga kepentingan bersama serta hidup berdampingan secara damai.

من المقطوع: http://www.antaranews.com
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: