Iklan menolak bantuan terhadap Israel di bus di AS (http://stop30billion.org)
|
Amerika Serikat - Warga Amerika Serikat menolak rencana pemerintah untuk menggelontorkan dana hingga miliaran dolar untuk membantu militer Israel. Penolakan ini disuarakan melalui iklan-iklan pada bus dan billboard di ibukota Washington D.C.
Diberitakan al-Arabiya, Minggu 3 Maret 2013, kampanye penolakan ini digagas oleh organisasi U.S. Campaign to End the Israeli Occupation dan Visualizing Palestine.
Kedua organisasi ini dibantu oleh berbagai organisasi anti zionis lainnya. Mereka melakukan kampanye menolak rencana AS untuk memberikan dana bantuan militer sebesar US$30 miliar atau setara Rp290 triliun pada Israel. Dana bantuan ini diberikan secara bertahap mulai tahun 2009 hingga 2018.
"Selama 44 tahun pendudukan ilegalnya di Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza, Israel menyalahgunakan senjata AS untuk melanggar hukum yang ditetapkan AS, yaitu membunuh dan melukai warga Palestina, menghancurkan infrastruktur wara sipil Palestina, memblokade Gaza dan membangun permukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem," tulis pada situs aidtoisrael.org.
Kampanye ini dilakukan menyusul dimulainya pertemuan tahunan pertama Komiter Urusan Publik Amerika dan Israel (AIPAC) di Washington D.C. hari Minggu kemarin. AIPAC adalah lembaga pelobi terbesar zionis terhadap pemerintah Amerika Serikat.
Selama tiga hari, organisasi anti pendudukan Israel akan membuat iklan yang diletakkan di bus-bus dan billboard di Washington. Salah satunya bertuliskan "Habiskan uang kita di dalam negeri, jangan untuk militer Israel."
Menurut kelompok ini, dana sebegitu besar lebih baik digunakan untuk mengatasi krisis ekonomi di dalam negeri.
"Di saat pemerintah memotong miliaran dolar untuk program masyarakat yang memerlukan, sangat menjijikkan melihat AIPAC minggu ini melobi kongres untuk meningkatkan bantuan militer untuk Israel," kata Josh Ruebner, direktur advokat nasional untuk U.S. Campaign to End the Israeli Occupation.