Metrotvnews.com, Damaskus: Kondisi kesehatan warga di Suriah semakin memburuk. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan risiko penyebaran penyakit menjelang musim panas semakin tinggi.
Warga juga diingatkan bahwa bibit penyakit yang terbawa melalui air, khususnya hepatitis, tifoid, kolera dan disentri, bisa menyerang mereka kapan saja.
Selain itu WHO juga menyatakan bahwa 35% rumah sakit (RS) pemerintah di Suriah tidak beroperasi dan 70% tenaga medis mogok bekerja.
Berdasarkan data yang dilansir BBC dalam situsnya, hampir 4,25 juta jiwa warga kini dalam kondisi yang tidak sehat dan rentan tidak mendapatkan air bersih.
Direktur Departemen untuk Penyakit Menular WHO untuk Kawasan Mediterania Timur Jaouad Mahjour mengatakan dalam situasi darurat karena perang sipil seperti sekarang ini, risiko penularan penyakit sangat tinggi, tidak hanya di Suriah, tapi juga di negara tetangga.
"Kami sudah mengantisipasi sejumlah risiko penyakit yang terbawa air, khususnya hepatitis, tifus, kolera dan disentri. Tapi mengingat adanya mobilisasi penduduk dari dalam dan luar Suriah, wabah ini akan semakin berbahaya," ujar Mahjour.
Di sisi lain, WHO juga mengatakan penyakit campak kembali muncul di Suriah karena program vaksin nasional tidak berjalan dengan baik. Padahal pada 2010 dan 2011, WHO menyatakan sudah tidak ada lagi penyakit campak di Suriah. Tercatat 139 kasus penyakit campak yang dilaporkan pada kuartal pertama tahun ini.
Ada juga laporan penyakit kulit dan TBC yang menyebar di antara pengungsi di Jordania, Lebanon, Irak, dan Turki.
Editor: Asnawi Khaddaf
sumber : metrotvnews