(Ramond EPU (Jambi))
|
VIVAnews - Hutan lindung Bangga Rangga di Manggara Timur Nusa Tengara Timur mengalami kebakaran hebat. Diduga kebakaran itu dilakukan secara disengaja. Ini keempat kalinya kebakaran terjadi. Akibatnya, 25 hektar areal hutan ludes terbakar.
"Pelaku pembakaran hutan diduga kuat dilakukan mereka yang selama ini mengincar kawasan ini untuk dijadikan peladangan liar. Mereka berasal dari sejumlah desa yang bermukim di sekitar Bangga Rangga," kata Kepala Badan Konservasi dan Sumberdaya Alam Wilayah Ruteng, Ora Yahanes, Minggu petang 23 September 2012.
Dugaan menguat, hutan Bangga Rangga yang terkenal rimba itu sedang "dikeroyok" para perambah dari berbagai Desa di Kecamatan Poco Ranaka. Selain rusak karena dibakar, hutan ini gundul akibat penebangan liar untuk dijadikan lahan perkebunan.
Dari 32.246 hektar hutan, sebanyak 3.500 hektar sudah dijadikan perkebunan liar. Jika ditambah dengan lokasi yang terbakar, maka luas areal yang rusak mencapai 3.525 hektar.
Meski sering melakukan Patroli hutan, petugas sulit mengidentifikasi para perambah. "Yang kami temukan hanya balok dan papan hasil penebangan liar. Pondok mereka kami bongkar dan tanaman perambah warga dicabut. Namun pemiliknya lolos," kata Ora.
Dalam waktu dekat akan dilakukan operasi besar-besaran di kawasan Hutan Lindung Bangga Rangga.
Kepala Desa di lokasi terdekat daerah Wejang Mali, Paulus Jemui, ini merupakan kebakaran yang keempat di bulan September ini. Yang terparah terjadi pada Sabtu kemarin,lokasi kebakaran sangat dekat dengan jalan raya.
"Kebakaran yang terjadi pada kilometer 26 kemarin adalah yang terbesar, kebakaran dari pagi hingga petang, sepanjang pinggir jalan raya," jelas Paulus.
Laporan: Jo Kenaru l NTT