 |
|
Kebakaran disebabkan pembukaan lahan perkebunan oleh warga (jabarprov.go.id)
|
VIVAnews - Sedikitnya 70 hektar kawasan penyangga Taman Nasional Berbak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi terbakar.
"Kebakaran diketahui sejak Minggu 23 September 2012 kemarin," ujar Kepala Seksi Wilayah III Balai Taman Nasional Berbak (TNB), Farid, Sabtu 29 September 2012.
Lokasi kebakaran di sekitar kawasan penyangga TNB itu membentang di dua kabupaten, yaitu Muarojambi dan Tanjung Jabung Timur.
Lebih lanjut, Farid mengatakan, kawasan penyangga yang terbakar itu disebabkan ulah warga yang membuka lahan perkebunan dengan cara membakar sehingga apinya menjalar ke kawasan taman nasional. Bahkan warga sudah membuka lahan di lokasi yang berdekatan dengan TNB sejak Agustus 2012.
Untuk memadamkan api, petugas Balai TNB dibantu warga dan aparat Kepolisian Daerah Jambi. "Sampai saat ini upaya pemadaman terus dilakukan," kata Farid.
Juru bicara Polda Jambi, Ajun Komisaris Besar Almansyah, mengatakan pihaknya mengirimkan beberapa anggotanya untuk membantu petugas TNB melakukan pemadaman api di kawasan itu.
Menurut dia, asal api diduga berasal dari percikan api akibat pembukaan lahan dengan cara membakar, tepatnya berada di sekitar Desa Aur, Kecamatan Kumpeh Ilir, Kabupaten Muarojambi.
Dari catatan yang ada, kawasan TNB diketahui sudah beberapa kali mengalami kebakaran. Yang terhebat terjadi pada 2000 lalu, ratusan hektar lahan di daerah itu hangus terbakar.
Sesuai SK Menteri Kehutanan Nomor 258/KPTS-II/1992 luas kawasan TNB mencapai 162.700 hektar. TNB menjadi kawasan konservasi hutan rawa gambut terluas di Asia Tenggara.
Taman Nasional Bernak juga merupakan habitat badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), Tapir (Tapirus indicus), Kancil (Tragulus javanicus). Tidak hanya itu, 300 jenis burung seperti kuntul cina (Egretta eulophotus), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus) juga mendiami kawasan ini.
Beberapa jenis udang, bebek hutan bersayap putih (Cairina scutulata), kura-kura gading (Orlitia borneensis), dan tuntong (Batagur baska) juga tercatat mendiami kawasan konservasi dibagian timur Jambi ini.