MUSYAWARAH Besar Himpunan Penyelenggara Haji dan Umrah (Himpuh) ke-3 di Sulawesi Selatan kemarin (Senin, 24/10) berhasil memilih ketua umum secara aklamasi. Baluki Ahmad kembali didaulat memimpin Himpuh pada periode 2016-2020.
Pimpinan sidang pemilihan Mubes Himpuh, Rustam Sumarna, mengatakan, dari 182 peserta mubes yang hadir hingga pleno pemilihan, terdapat 155 peserta yang sepakat secara aklamasi memilih Baluki Ahmad sebagai ketua umum.
"Selanjutnya, ketua umum terpilih diberi waktu seminggu untuk menyusun kepengurusan dan hasilnya akan diumumkan dengan tenggat sampai satu bulan ke depan," kata Rustam Sumarna seusai acara pemilihan yang berlangsung tertutup di Hotel Four Points, Makassar.
Baluki Ahmad mengaku bersyukur atas kepercayaan tersebut dan berjanji akan melanjutkan program yang telah berjalan. Ia pun menyatakan akan memperjuangkan penambahan kuota haji khusus menjadi 11% atau 22 ribu jemaah.
Sebelumnya, jumlah kuota untuk haji khusus ialah 8% atau 17 ribu jemaah yang kini dipotong 20% menjadi 13 ribu akibat renovasi Masjidilharam.
Himpuh menyatakan nota keberatan atas pengenaan biaya visa umrah oleh pemerintah Arab Saudi senilai 2.000 Rial (Rp 7 juta) dapat menurunkan animo umat Islam untuk berumrah.
"Kami berharap pengenaan tambahan biaya visa umrah Arab Saudi ditunda atau dihapus karena akan memberatkan travel, juga masyarakat dalam berumrah," tegasnya.
Anggota Himpuh Nuryadin Yakub dan Sonny Bantana berharap terpilihnya Baluki Ahmad untuk ketiga kalinya dalam memimpin Himpuh dapat memantapkan langkah organisasi untuk meningkatkan pelayanan haji dan umrah. "Beliau tenang dan bertangan dingin sehingga mampu memimpin," ujar Sonny.
Soal dampak pengenaan biaya visa umrah, Nuryadin yang juga pimpinan travel Madinah Iman Wisata mengakui animo jemaah berumrah akan menurun. Hal senada dikemukakan pimpinan PT Al Ihsan Travel, Ali M Amin. Namun, ia masih optimistis kebijakan itu akan mendapat penolakan banyak negara seperti Mesir dan Turki. (Bay/H-1)