VIVAnews - Biaya perawatan bayi perempuan kembar siam asal kabuaten, Inhu, Riau, yang saat ini dirawat di RS Arifin Achmad akan ditanggung pemerintah mengingat keluarga bayi tersebut berasal dari kalangan tak mampu.
"Orangtua bayi pemegang kartu miskin. Dan mereka memang berasal dari keluarga tak mampu. Karena itu biaya pengobatan ditanggung oleh pemerintah menggunakan dana Jaminan Kesehatan Daerah," kata Direktur RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Yulwiriati Moesa, di Pekanbaru, Selasa 17 Januari 2012.
Yulwiriati menegaskan, orang tua bayi tidak perlu memikirkan biaya perawatan anaknya. Bayinya tetap dirawat sesuai dengan kemampuan pihak rumah sakit.
Sementara itu, tim dokter yang menangani bayi kembar dempet tersebut menduga, kedua bayi tersebut kemungkinan hanya memiliki satu organ jantung. Hal ini dideteksi melalui detak jantung yang terdengar hanya satu.
Namun, tim dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut guna menentukan langkah-langkah yang akan ditempuh.
Untuk menangani kedua bayi tersebut, pihak rumah sakit sudah membentuk tim dokter khusus yang terdiri dari 6 orang dokter spesialis. Mereka terdiri dari dua dokter spesialis bedah anak, dua dokter spesialis neuratologi dan satu dokter spesialis radiologi.
"Satu lagi adalah dokter spesialis patologi klinik. Para dokter spesialis ini dibantu tim medis penunjang lainnya," kata Ketua Tim Dokter RSUD Arifin Achmad, Dr Tubagus Ondih SpAB menambahkan.
Seperti diketahui, sejak Minggu 15 Januari 2012 lalu, RS Arifin Achmad merawat bayi kembar siam dari Desa Kuala Gading Kecamatan Batang Cenaku, Inhu. Bayi berjenis kelamin perempuan tersebut lahir dengan kondisi dada dan perut berhimpitan (conjoined twins type thoraco-omphalopagus).
Anak ketiga dari pasangan Riswanto dan Parsini itu lahir berbobot 4,2 kilogram itu melalui operasi seksio elektif. (umi)