BBM Naik, Ini Saran Rieke "Oneng" untuk Jokowi (Foto: Okezone) |
JAKARTA - Anggota Fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka, mengatakan harus ada solusi konkret yang dilakukan pemerintah atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Terlebih, kenaikan itu berdampak atas hidup 15,5 juta rumah tangga miskin di Indonesia.
"Saya berusaha meyakini bahwa pemerintah sekarang adalah yang bertanggung jawab atas putusan yang diambil dan telah perhitungkan dampak kenaikan BBM bagi industri nasional dan pekerja," ungkapnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (21/11/2014).
Perempuan yang akrab disapa Oneng itu mengatakan bahwa ujian pertama Presiden Joko Widodo pasca-kenaikan harga tersebut adalah memutuskan kenaikan upah buruh 2015 sesuai bertambahnya biaya hidup akibat kenaikan BBM.
"Saya mengingatkan ada 46,6 juta pekerja formal ditambah keluarganya yang hanya bisa mengandalkan menambal hidup dari kenaikan upah. Mereka bukan penerima kompensasi Rp200 ribu per bulan. Mereka adalah rakyat yang juga menanti hadirnya negara," ungkapnya.
Selain itu, Rieke mengatakan bahwa penetapan upah harus menunjukkan keberpihakan negara kepada rakyatnya. Besaran kenaikan upah itu sendiri ditentukan dari survei terhadap standar kebutuhan hidup layak (KHL).
"Keputusan kenaikan upah pada akhirnya adalah sebuah keputusan politik yang memperlihatkan keberpihakan negara untuk tidak jalankan politik upah murah. Sebagai contoh, Provinsi DKI nilai KHL sebesar Rp2.538.174, Gubernur DKI menetapkan Rp2.700.000," jelasnya.