Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi berbicara dalam acara Kompasianival 2016 di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Sabtu, (8/10/2016).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, keempat sandera itu dalam keadaan sehat.
Keempat WNI itu antara lain Sudirman (24) asal Medan, Sumatera Utara; Supardi (34) asal Cirebon, Jawa Barat; Adi Manurung (32) asal Medan, Sumatera Utara; Elson Pesireron (32) asal Seram, Ambon.
"Keadaan WNI secara umum sehat," kata Retno di kompleks Kemenlu, Jakarta, Senin (24/10/2016).
Retno menuturkan, telah berbicara langsung dengan Sudirman setelah mendarat di bandara Nairobi.
Pada hari ini, lanjut Retno, keempat WNI akan menjalani pemeriksaan kesehatan di Nairobi.
"Perlu beberapa hari untuk proses pemulihan sebelum dipulangkan. Malam kemarin setelah keempat sandera mendarat, pihak keluarga telah diberi tahu mengenai pembebasan keempat sandera," ucap Retno.
Menurut Retno, sejak Januari 2015, Presiden Joko Widodo memerintahkan pihaknya dan Kepala Badan Intelijen Negara untuk mengintensifkan upaya pembebasan WNI.
Keselamatan sandera, kata dia, merupakan prioritas dalam proses penyelamatan.
Sejak dua tahun terakhir, tambah Retno, pemerintah terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak keluarga secara rutin untuk menyampaikan setiap perkembangan upaya pembebasan.
"Pembebasan ini berhasil dilakukan setelah proses yang sangat panjang. Pembicaraan dengan negara-negara asal ABK sangat intensif. Pemerintah Indonesia juga melakukan koordinasi dan kerja sama dengan LSM dan organisasi nirlaba internasional serta dukungan PBB," ujar Retno.
Sebanyak 29 ABK kapal Naham 3 dibajak oleh perompak Somalia di sekitar perairan Seychelles pada tanggal 26 Maret 2012.
Kapten kapal meninggal saat pembajakan terjadi. Dua sandera lain meninggal pada tahun 2014.
Salah satunya adalah WNI bernama Nasirin asal Cirebon, Jawa Barat dikarenakan sakit Malaria.
26 ABK itu merupakan warga negara Filipina, Indonesia, Kamboja, Taiwan, Tiongkok, dan Vietnam.
Penulis | : Lutfy Mairizal Putra |
Editor |
: Sandro Gatra |