Foto : Game Taxcellent, cara asyik belajar pajak/UNY |
JAKARTA - Kesadaran objek pajak untuk menyetorkan pajak pun masih rendah. Bukan tidak peduli, terkadang alasan kesadaran tersebut masih rendah karena pajak masih terasa asing di telinga masyarakat.
Untuk itu, perlu diberikan edukasi perpajakan sejak dini dengan kemasan yang menarik. Peluang itu pula yang dimanfaatkan mahasiswa program studi (prodi) Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Asriyatun.
Dia mengembangkan media pembelajaran pajak dalam bentuk games Roles Playing Game (RPG) yang disebutnya dengan Taxcellent. Kehadiran permainan karya dara asal Adipala, Cilacap, Jawa Tengah itu bertujuan memudahkan siswa memahami pajak.
"Selama ini, pajak hanya dijelaskan secara monoton dan siswa dipaksa untuk menghafal. Dengan membuat permainan ini, diharapkan siswa lebih cepat paham tanpa cepat merasa bosan," ujar Asri, seperti disitat dari situs UNY, Sabtu (3/5/2014).
Dengan menggunakan software RPG Maker XP, Asri menyusun permainan Taxcellent tersebut. Ide dasar dari permainan itu, para pemain diharuskan menyelesaikan misi-misi perpajakan yang sudah ditentukan.
"Untuk bisa naik ke level selanjutnya, pemain harus memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal. Ini bisa dilakukan dengan cara mengerjakan soal-soal yang diberikan selama permainan. Untuk bisa mengerjakan soal, materi tentang soal tersebut akan diberikan sebelumnya dengan cara-cara yang menarik, seperti bertemu orang-orang, membuka peti, belajar di sekolah," bebernya.
Mahasiswa yang baru saja diyudisium pada 29 April 2014 itu mengaku butuh waktu empat bulan untuk menyelesaikan pembuatan Taxcellent. Kesulitan yang dialami ketika Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) justru menginspirasi Asri untuk melahirkan permainan tersebut
"Dulu sewaktu PPL, saya merasa kesulitan menjelaskan materi perpajakan. Oleh karena itu, saya ingin membuat satu media yang menarik. Lalu saya coba buat permainan ini. Setelah selesai dibuat, permainan ini saya ujikan ke siswa SMKN 1 Godean, dan hasilnya baik," papar wisudawan peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,70 itu.