 |
|
Demo Film (VIVAnews/ Muhamad Solihin)
|
VIVAnews -- Pada Jumat 21 September 2012, seluruh perwakilan Amerika Serikat di Indonesia ditutup. Yakni, Kedutaan Besar AS di Jakarta, Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Kantor Perwakilan Amerika Serikat di Medan, Kantor Agen Konsuler Amerika Serikat di Bali, dan Misi Amerika Serikat untuk ASEAN.
Alasannya, "karena adanya potensi demonstrasi signifikan yang mungkin akan diselenggarakan di depan fasilitas-fasilitas ini," demikian siaran pers Kedutaan Besar AS yang diterima VIVAnews hari ini.
Kantor perwakilan di Medan bahkan ditutup sejak hari ini, Kamis 20 September 2012.
Warga AS yang berada di tanah air diminta waspada. "Hindari kerumunan besar dan pertemuan-pertemuan lainnya yang mungkin berujung pada kekerasan," kata dia.
Juga disarankan pada warga AS yang tinggal dan sedang melakukan perjalanan di Indonesia, untuk mendaftar dalam Program SMART dan memperbarui informasi mereka. "Untuk informasi keamanan terbaru, warga negara Amerika yang tinggal dan bepergian ke luar negeri harus secara teratur memonitor situs Departemen Luar Negeri Amerika Serikat."
Sebelumnya, bentrok terjadi dalam aksi massa memprotes film anti-Islam, "Innocence of Muslim" Senin 17 September 2012 di depan Kedutaan Besar AS di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Akibatnya, 11 anggota polisi dari Polda Metro Jaya dan Polres menjadi korban. Mobil pemadam kebakaran rusak jadi sasaran amuk.
Polisi menangkap lima orang dalam insiden tersebut, semua dibebaskan karena tidak terbukti melakukan tindak pidana perusakan. Polisi masih mengejar provokator kekerasan.
Sementara dari Amerika Serikat, Presiden Barack Obama meminta para pemimpin dunia muslim untuk menjamin keamanan warga Amerika di luar negeri. "Pesan kepada dunia muslim, kami berharap kerja samanya untuk memastikan keamanan warga AS," kata Obama dalam sebuah wawancara yang direkam CBS di New York, seperti dimuat Reuters. "Kami berharap kerja sama penuh, karena itulah satu-satunya cara dunia bekerja." (sj)