TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Budi Waseso mengimbau agar masyarakat tak resah dengan beredarnya permen dot yang diduga mengandung narkotika dan obat-obatan.
Budi Waseso pun meminta masyarakat tetap waspada dengan peredaran permen yang diduga mengandung narkotika atau obat berbahaya lainnya.
Budi Waseso mengatakan, sore nanti atau esok pagi, hasil uji laboratorium BNN akan membuktikan apakah permen dot itu mengandung zat adiktif atau tidak.
"Tidak usah takut berlebihan, tapi waspada tetap perlu, sudah kami tangani, sedang diuji di laboratorium, sore nanti atau besok hasilnya sudah bisa diketahui," ujar Budi Waseso di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (9/3/2017).
Budi Waseso berharap, masyarakat tak cemas hingga memboikot produk tersebut.
"Jadi kita tunggu hasil resmi uji lab, mengandung narkoba atau tidak," ujarnya.
Permen keras ini dikemas dalam bentuk botol dot, kemasannya bergambar gajah dan katak.
Permen ini diproduksi dengan merek Penguin Brand dan diproduksi Xiamen Ying Wan Foodstuff dari China.
Permen diedarkan di Indonesia melalui PT Petrona Inti Chemindo yang berada di Jakarta Barat.
Mengenai permen dot ini, Pemerintah Kota Surabaya telah merazia permen yang diduga mengandung bahan berbahaya tersebut.
Permen yang beredar di sekolah-sekolah itu kini diuji di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Surabaya untuk memastikan kandungan dalam makanan yang beredar sejak tiga bulan lalu itu.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Selasa (7/3/2017), di Surabaya, mengatakan, Minggu (5/3/2017), sejumlah camat di wilayah itu melaporkan beredarnya permen pada kemasan botol dot yang diduga mengandung bahan berbahaya.
Dari laporan warga, ada anak yang pusing setelah mengonsumsi permen tersebut.
Satpol PP Kota Surabaya diperintahkan merazia permen itu di seluruh kecamatan.
"Razia dilakukan untuk memastikan agar permen itu tidak lagi beredar di masyarakat," ujar Risma.
Razia pada Senin (6/3/2017) ditemukan 345 botol permen di sejumlah sekolah dasar dan taman kanak-kanak di Kota Surabaya.
Sampel permen itu diberikan kepada Balai POM untuk memastikan kandungan yang ada.
Distribusi permen dot kini sudah merambah sampai Kota Balikpapan.
Penelusuran Tribun, Rabu (8/3/2017) kemarin, permen dengan bentuk unik ini banyak dijual di pedagang asongan yang biasa berjualan di dekat sekolah-sekolah.
Permen tersebut memang lagi digemari anak-anak.