.jpg) |
|
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Nigeria Goodluck Jonathan
|
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninggalkan Nigeria untuk meneruskan kunjungannya ke Arab Saudi. Pesawat khusus kepresidenan A330-300 milik Garuda lepas landas dari Bandar Udara Internasional Nnamdi Azikiwe, Abuja, pukul 10.30 waktu setempat atau 16.30 WIB, mengakhiri kunjungan dua hari di Nigeria.
Selama di Nigeria, Presiden SBY menjadi tamu Presiden Goodluck Ebele Jonathan. Agenda Presiden selama di Abuja, ibukota Nigeria, antara lain melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Jonathan dan menghadiri pertemuan pengusaha Indonesia dan Nigeria.
Selain melakukan pertemuan bilateral, ditandatangani pula beberapa nota kesepahaman atau MoU untuk meningkatkan kerja sama kedua negara, salah satunya dalam penanganan narkoba. MoU berisikan kerja sama dalam pertukaran informasi jaringan peredaran narkoba dan penanganannya.
Diperkirakan Presiden SBY dan Ibu Negara akan tiba di Jeddah, Arab Saud, pada pukul 17.00 waktu setempat atau 21.00 WIB, Minggu 3 Februari 2013. Dalam kunjungan ke Arab Saudi, Presiden SBY akan melakukan pertemuan dengan ketua kamar dagang Jeddah dan sejumlah CEO perusahaan ternama setempat. SBY juga akan bertemu dengan Presiden Islamic Development Bank. Selain itu, Presiden SBY juga dijadwalkan menghadiri pertemuan bisnis Indonesia dan Arab Saudi.
Menyertai Presiden dalam kunjungan ini, Mensesneg Sudi Silalahi, Menlu Marty Natalegawa, Mendag Gita Wirjawan, Menperin MS Hidayat, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutarjo, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, Seskab Dipo Alam, Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto, Kepala BKPM Muhammad Chatib Basri, dan Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulistiyo.
Sebelum Nigeria, Presiden pertama kali ke Liberia. Di Liberia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, menjadi co-chair High Level Panel on the Post 2015 Development Agenda (HLP) - yang dibentuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) - guna menyiapkan kerangka kerja baru pengganti agenda pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) selepas tahun 2015.