TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Kondisi langit yang diselimuti kabut putih sejak Subuh membuat warga Tangerang Selatan gagal menikmati gerhana matahari yang berlangsung pagi ini, Jumat (10/5/2013).
Sejak pagi buta, warga keluar rumah seusai menunaikan sholat subuh. Sayangnya, kabut putih tebal menutup seantero langit. Akibatnya, matahari terbit dari ufuk timur tak tampak.
Gerhana matahari pun gagal dinikmati warga.
"Mana sih? Berita di TV katanya pagi ini mau gerhana?" celetuk Ferdian, warga Maruga, Pamulang 2, Tangerang Selatan.
"Gimana bisa liat gerhana wong mataharinya aja kagak keliatan," sahut Ibu Dian, warga lainnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, gerhana matahari terjadi tepat ketika matahari terbit pada pagi ini sekitar pukul 06.30 WIB.
Pantauan Tribunnews.com, memang sejak subuh kabut putih menyelimuti langit, setidaknya langit di atas kawasan Pamulang, Tangerang Selatan.
Cuaca cerah mulai tampak sekitar pukul 07.00, mendung mulai menyingkir dan langit biru mulai tampak, tapi tentu gerhana matahari sudah berlalu sejam sebelumnya.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sebelumnya menjelaskan, fenomena alam ini akan bisa disaksikan di Jakarta dan sekiarnya pada Jumat (10/5/2013), sekitar pukul 06.00 - 06.26 WIB.
Kalau cuaca cerah, wilayah Jakarta dan sekitarnya bisa memantau gerhana 35 persen. Artinya penduduk Jakarta dan sekitarnya akan melihat matahari pagi tertutup sepertiga bagian.
Matahari saat gerhana akan berbentuk seperti tanduk dan berlangsung singkat sekitar 30-an menit.
Selain Jakarta, fenomena alam ini bisa disaksikan dari wilayah Makassar, Sulawesi Selatan. Gerhana di kawasan ini bisa mencapai 43 persen dan berakhir pukul 07.38 WITA.
Wilayah yang paling berpeluang melihat gerhana matahari dengan lebih sempurna adalah Papua dengan skala gerhana hingga 62 persen.
Durasinya juga cukup lama yakni mulai pukul 06.37 - 08.22 WIT.
Sementara di kawasan Australia dan Samudera Pasifik, gerhana matahari akan terlihat dalam bentuk cincin.
(Agung BS)