 |
| Kerusuhan di Ambon (ANTARA/Izaac Mulyawan) |
VIVAnews - Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Djoko Suyanto, menyatakan kondisi terakhir di Ambon sudah mulai kondusif pasca bentrok massa pada perayaan hari Pattimura, Selasa 15 Mei 2012, pukul 05.30 WIT.
Menurutnya, pada perayaan hari ulang tahun Pattimura memang selalu diadakan arak-arakan. Dia pun mengaku sudah melakukan komunikasi dengan gubernur setempat agar segera mengumpulkan para tokoh masyarakat.
"Itu memang tempat yang selalu ada konflik, mudah-mudahan ditangani dengan baik. Tadi saya minta mereka kumpul kembali para tokoh agama, tokoh adat, pimpinan daerah. Sudah tidak berkembang, sudah baikan," ujar Djoko Suyanto di Istana Merdeka, Jakarta.
"Mudah-mudahan tidak berkembang," tambahnya.
Sementara Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengaku sudah menginstruksikan kepolisian setempat untuk mengendalikan keadaan.
"Kita bersama aparat yang lain, TNI, pemerintah, menjaga wilayah Ambon. Ini kan harus kita cegah ya. Sehingga kelompok manapun selalu mengedepankan hal-hal yang berkaitan bagaimana kondisi di Ambon betul-betul kondusif," katanya.
Rakyat harus menahan diri
Menurut Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, bentrokan di Ambon tidak akan terjadi apabila rakyatnya bisa menahan diri.
"Apa sih manfaatnya. Pertikaian selesai karena ada tokoh-tokoh yang bisa mendamaikan. Jadi jalan keluarnya jangan bentrok terus tapi usaha menyelesaikan kalau ada perselisihan," tuturnya.
"Ini kadang-kadang orang lewat dilempar batu satu kampung, itu tidak baik dan merugikan," kata Gamawan.
Bentrokan ini dikatakan Gamawan bukan pertama kalinya terjadi. Dia meminta arti kebebasan bermasyarakat jangan disalahartikan.
"Kebebasan itu harus dimaknai sebagai sebuah kebaikan. Jangan dimaknai kebablasan, itu sebagai hal yang bisa merugikan bersama," ujarnya.
Jumlah korban akibat bentrok massa di Ambon, Selasa 15 Mei 2012, terus bertambah. Hingga saat ini, 55 orang terluka, 3 rumah dan 10 motor hangus terbakar akibat bentrokan. (eh)