JAKARTA - Penggerebekan terduga simpatisan Islamic State Of Iraq and Syria (ISIS) di Perumah Legenda Wisata Vivaldi Cibubur dan diperumahan Perdana Residen Petukangan, harus dibuktikan secara transfaran.
Ketua Komisi VIII DPR, Saleh Partaonan Daulay menuturkan Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Antiteror, Densus 88 dan Polda Metro harus mennjelaskan kepada masyarakat terkait penangkapan tersebut.
"Pertama apresiasi langkah kepolisian, langkah ini perlu diberi dukungan, namun yang ditangkap harus ada transparansi di dalam, maksudnya polisi harus menjelaskan apakah keterkaitan (terduga para simpatisan ISIS), apa hubungan yang sesungguhnya, kemudian perannya seperti apa di Indonesia," katanya kepada Okezone.
Penjelasan tersebut sangat penting agar aparat terhindar dari stigma arogan dan kesewenang-wenangan.
"Sehingga tidak ada kecurigaan dari masyarakat, setidaknya berikan keyakinan, memberikan data datanya, alasan penangkapan para pelaku terduga simpatisan ISIS, meski tidak semuanya," tegas dia.
Dia juga berharap penangkapan tersebut tidak ada salah tangkap, sehingga tak membuat resah masyarakat. "Kemudian jangan sampai salah tangkap, tapi ini patut diapresiasi," tutupnya.
Sebagaimana diketahui, aparat kepolisian berhasil menangkap lima orang terduga jaringan kelompok ISIS, di kawasan Cibubur, Minggu 22 Maret 2015.
Selain itu, polisi juga menggrebek sebuah rumah milik AH alias M di kawasan Petukangan Jakarta Selatan.
Tak lama kemudian, Densus 88 juga menggeledah sebuah kontrakan milik EK di perumahan Puri Cendana Blok B 15 Nomer 13, Jalan Tambun Selatan, Bekasi.