Foto: Ilustrasi
Oleh : Niken Purnamasari - detikNews
Jakarta - Gempa bumi berkekuatan 4,7 skala richter (SR) terjadi di Pacitan, Jawa Timur. Gempa dirasakan cukup keras oleh warga.
Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, Selasa (11/10/2016), gempa terjadi pada pukul 07.34.01 WIB dengan episenter terletak pada koordinat 8,87 LS dan 111,30 BT, tepatnya di laut pada jarak 80 km arah tenggara Pacitan pada kedalaman 25 km.
"Peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di Pacitan, Tamperan, Kebonagung, Tegalombo, Jetiskidul, Ngadirojo, Panggul, Donorojo, Pracimatoro, dan Pasirombo, dalam skala intensitas II SIG-BMKG (II-III MMI)," jelas Daryono.
"Guncangan juga dirasakan di Nganjuk dan Bantul dalam skala intensitas I SIG-BMKG (II MMI). Di daerah tersebut guncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan oleh orang banyak dan beberapa orang diantaranya mencoba berlari keluar rumah untuk menyelamatkan diri," tambahnya.
Hasil monitoring BMKG hingga belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan. Masyarakat diimbau agar tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG. Khusus masyarakat di daerah pesisir pantai Pacitan hingga Bantul diimbau agar tetap tenang dan tidak terpancing isu karena gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.
"Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas patahan aktif di dasar laut, karena di zona ini berdasarkan catatan kegempaan dangkal yang tergambar dalam peta seismisitas menunjukkan aktivitas seismik cukup aktif," tutur dia.
Diketahui berdasarkan sejarah juga menunjukkan bahwa pada 20 Oktober 1859, terjadi peristiwa gempabumi kuat yang mengguncang Pacitan dan disusul datangnya gelombang tsunami yang menerjang Teluk Pacitan. Tsunami ini dilaporkan menelan korban jiwa beberapa awak kapal "Ottolina" yang saat itu sedang berlabuh. Dari 13 orang awak kapal tersebut, hanya 11 orang saja yang terselamatkan.