 |
Metrotvnews.com, Jakarta: Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo mengatakan bahwa bencana tsunami dan gempa yang terjadi di Jepang pada 2011 menyebabkan volume ekspor dari komoditi tuna/cakalang ke Tiongkok turun 49,25 persen.
Menurutnya, penurunan ekspor tuna/cakalang ke negeri tirai bambu tersebut akibat dampak dari bocornya pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima di Jepang yang menyebabkan radiasi tingkat tinggi dan mencemari laut Jepang pada 2011, sehingga Tiongkok mengurangi penerimaan ikan itu dikarenakan kesulitan mengekspor kembali produk olahan tersebut ke negara lainnya.
"Penurunan volume ekspor ke negara Tiongkok juga terjadi pada komoditi udang sebagai akibat dari penyakit EMS (Early Mortality Syndrome) pada udang yang sedang mewabah di Tiongkok yang menyebabkan udang tidak bisa dipasarkan lagi ke negara lain. Akibatnya Tiongkok membatasi penerimaan ekspor khususnya udang windu dan udang vaname yang masuk ke negaranya," ucap Sharif melalui di Jakarta, Selasa (02/04/2014).
Dengan adanya hal tersebut, lanjut Sharif, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menempuh beberapa langkah strategis dalam mempercepat dan meningkatkan pasar ekspor perikanan.
Pertama, melakukan branding produk perikanan di pasar internasional dengan target nilai ekspor sebesar US$5,65 miliar dan meningkatkan citra produk hasil perikanan. Kedua, market intelligence pasar internasional dengan harapan nilai jual produk perikanan meningkat. Kemudian, pengendalian impor dan diversifikasi pasar ekspor dengan membuka pasar ekspor di Eropa Timur dan Timur Tengah.
"Selain itu, KKP gencar melakukan promosi peningkatan ekspor produk perikanan di pasar internasional. Misalnya beberapa waktu yang lalu, KKP mengikuti pameran seafood internasional terbesar di wilayah Amerika Utara yaitu Seafood Expo North America (SENA) yang berlangsung pada tanggal 16-18 Maret 2014 di Boston," tandasnya.