Makhamah Kehormatan Dewan (MKD) memeriksa Setya Novanto dalam perkara pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada sidang MKD, Jakarta, Senin (7/12/2015). |
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Anggaran DPR Ahmadi Noor Supit mengungkapkan kondisi internal Fraksi Golkar saat ini sedang bergejolak menyusul ditempatkannya loyalis Setya Novanto di sejumlah pos penting di DPR.
Kahar Muzakir yang membela Novanto dalam kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden di Mahkamah Kehormatan Dewan, ditunjuk sebagai Ketua Banggar menggantikan Supit.
Bambang Soesatyo yang kerap mengkritik Novanto terkait kasus dugaan permintaan saham PT Freeport itu, juga dicopot sebagai sekretaris fraksi Golkar dan digantikan Aziz Syamsudin.
"Semuanya diganti oleh Geng Novanto," kata Supit saat dihubungiKompas.com, Rabu (6/1/2016).
Supit mengaku, dia sebenarnya tidak masalah jika digantikan oleh orang yang mempunyai kompetensi.
Namun, dia menilai pergantian ini sarat dengan kepentingan politis dan hanya untuk kepentingan segelintir elite.
"Di internal partai juga gejolaknya luar biasa," ujar Wakil Ketua Umum hasil Munas Bali ini.
Supit mengatakan, sebagian besar anggota fraksi Golkar hendak mengambil sikap menanggapi rotasi ini.
Namun, dia meminta agar rekan-rekannya bersabar. Sebab, rotasi ini juga masih harus dibahas di rapat pimpinan DPR dan rapat Badan Musyawarah.
"Sementara ini saya redam teman-teman di fraksi. Kita cooling down saja dulu. Tapi kalau nanti kemudian di paripurna dibacakan, baru kita punya sikap seperti apa," ucap dia.