Habibie: Perempuan Harus Terampil

Author : Administrator | Monday, May 18, 2015 10:19 WIB
Presiden ke-3 RI BJ Habibie.

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil presiden ketiga Indonesia Bacharudin Jusuf Habibie menekankan pentingnya meningkatkan keterampilan seorang wanita dalam rumah tangga. Seorang ibu merupakan kunci keberhasilan anak-anaknya kelak.

"Dia (perempuan) harus terampil, tidak perlu S1, S2, S3," ujar Habibie saat menjadi pembicara dalam acara SuperMentor di Ballroom Djakarta Theater, Minggu (17/5/2015) malam.

Oleh sebab itu, Habibie sangat mendukung kebijakan pemerintah agar suami memberikan keleluasaan kepada setiap ibu rumah tangga untuk mengembangkan diri demi anak-anak. Habibie mengingatkan bahwa hasil dari pengembangan keterampilan ibu rumah tangga tersebut harus disertai dengan nilai iman dan takwa yang cukup.

"Saya sampaikan iman dan takwa itu penting. Dari mana didapat? Ya, dari bapak dan ibu Anda. Karena itu, saya sebenarnya tidak setuju seorang ibu yang punya anak meninggalkan rumah untuk cari duit," ujar Habibie.

"Bagaimanapun, dia harus mempersiapkan sebuah masyarakat, generasi baru. Maka itu, pemerintah sampai suami harus pandai-pandai membuat iman dan takwa berkembang terus," kata dia.

Habibie mengaitkan persoalan tersebut dengan tantangan zaman ke depannya, yakni modernisme. Ia berharap anak-anak memiliki dasar iman dan takwa serta karakter yang bagus sehingga mampu menjawab tantangan zaman.

"Proklamator dari dulu sudah bilang, bangsa ini suatu saat harus menguasai teknologi yang menghubungkan dari Sabang sampai Merauke dan itu harus," kata Habibie.

Acara SuperMentor tersebut dihadiri sekitar 200 orang yang berasal dari bermacam kalangan mulai dari pelajar, pengusaha, politisi hingga pejabat negara. Selain Habibie, turut menjadi pembicara mantan Wakil Presiden RI Try Sutrisno, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, dan mantan Presiden dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao.

من المقطوع: nasional.kompas.com
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: