Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya TNI Widodo saat ditemui usai rapat kerja dan anggaran dengan Komisi I DPR RI, di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (9/6/2016).
Peluncuran secara simbolis ditandai dengan pemotongan tali oleh Widodo, didampingi Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Arie H Sembiring.
Armada tersebut merupakan kapal selam kedua yang dipesan Indonesia dari Korea Selatan. Penandatanganan berita acara peluncuran kapal dilakukan oleh Dansatgas Yekda Kapal Selam Laksamana Pertama TNI Iwan Isnurwanto dan Project Manager Indonesian Submarine.
Acara peluncuran kapal selam ini juga dihadiri Senior Executive Vice President of DSME, Sung Geun Lee.
Dikutip dari keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Laut, kapal selam diesel elektrik DSME-209 (H.7712) pertama telah diluncurkan pada 24 Maret lalu di tempat yang sama.
Peluncuran saat itu dihadiri Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama Edi Sucipto mengatakan, pengadaan kapal perang menjadi prioritas dalam revisi Minimum Essential Force (MEF) 2015-2019 TNI AL.
Pengadaan kapal selam baru diperlukan untuk memenuhi kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) guna mendukung visi World Class Navy.
"Indonesia mempunyai visi menjadi Poros Maritim Dunia, maka kehadiran TNI AL itu penting. Bukan hanya hadir di pangkalan, tapi hadir di laut, baik di permukaan maupun di bawah permukaan," ujarnya.
Menurut Edi, selama ini Indonesia telah memesan tiga kapal selam baru diesel elektrik kelas Changbogo dari Pemerintah Korea Selatan.
Proses alih teknologi dilakukan di Galangan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME). Pembangunan dua kapal pertama seluruhnya dilakukan di DSME. Sedangkan kapal selam ketiga rencananya akan diselesaikan di PT PAL.
Pada Mei lalu, kapal selam ketiga telah dilaksanakan keel laying atau pembangunan awal dari konstruksi kapal. Proses selanjutnya akan dikirim ke Indonesia pada Desember mendatang.
Para tenaga ahli Indonesia di Galangan PT PAL Surabaya akan mengerjakan kapal dengan cara joint section.
Penulis | : Kristian Erdianto |
Editor |
: Bayu Galih |