Presiden RI, Joko Widodo (Foto: Antara) |
JAKARTA – Politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Dradjad Wibowo menyayangkan tindakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membatalkan pertemuannya dengan mahasiswa untuk berdialog secara terbuka membahas berbagai isu di Tanah Air.
Kendati enggan mengomentari secara spesifik terkait janjinya dengan mahasisa, dirinya hanya menegaskan, kalau tindakan Presiden Jokowi bisa sangat fatal dampaknya.
“Saya amati, beberapa kali Presiden Jokowi membatalkan janji hadir dalam satu acara, termasuk yang terakhir dengan mantan Presiden Habibie. Saya tidak tahu apa alasannya, atau hanya karena missmanagement waktu saja. Tapi Presiden tentu tidak boleh mengalami missmanagement waktu. Itu bisa fatal dampaknya,” ujarnya kepada Okezone, Senin (25/5/2015).
Dradjad mengingatkan Presiden Jokowi sebaiknya tidak lalai terhadap janjinya, karena wibawa seseorang itu berada pada lidah.
“Dan sebagai sesama orang Jawa, saya hanya mengingatkan sebuah kalimat bijak Jawa ajining diri manggon ning lati. ‘Kesaktian atau wibawa atau marwah seseorang itu ada pada lidah’,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Ketua BEM UI, Andi Aulia Rahman dalam akun Twitter-nya @andauliar mengungkapkan kekecewaan terhadap Presiden Jokowi. Kicauannya di Twitter disertai tanda pagar (Tagar) #JokowiBohong.
Mahasiswa kecewa lantaran Presiden Jokowi dikabarkan tak dapat menemui mahasiswa pada Senin 25 Mei seperti yang sudah dijanjikan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan, untuk melakukan dialog terbuka.