KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Presiden Joko Widodo memberikan pidato kenegaraan pada sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2016 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2016).
JAKARTA, KOMPAS.com - Konsolidasi politik yang dilakukan Presiden Joko Widodo selama dua tahun memerintah terbilang sukses.
Delapan partai politik telah mendukung pemerintahan, yakni PDI-P, Partai Golkar, Partai Nasdem, PKB, Partai Hanura, PPP, PAN dan PKPI.
Hanya tiga parpol yang tetap di luar pemerintahan, yakni PKS, Partai Gerindra dan Partai Demokrat.
Presiden mengatakan, kunci dari kesuksesan tersebut ada pada komunikasi yang baik.
"Ini masalah komunikasi yang baik saja. Dengan Ketua Partai, dengan DPR RI, dengan fraksi-fraksi. Dengan komunikasi yang baik, saya kira stabilitas yang baik akan kita peroleh," ujar Jokowi dalam acara Satu Meja di Kompas TV, Senin (17/10/2016) malam.
"Kuncinya komunikasi. Enggak ada yang lain. Pendekatan kita kan memang pendekatan silaturahim, komunikasi," lanjut dia.
Namun, apa yang dimaksud dengan komunikasi yang baik itu? Ditanya demikian oleh pemimpin redaksi Kompas Budiman Tanuredjo, Jokowi tertawa sebelum menjawab.
"Ya, kalau ada masalah diajak bicara. Ini kan masalah negara, masalah bangsa, banyak yang harus diajak bicara," ujar Jokowi.
Jokowi mengakui, pemerintahannya digoncang banyak hal. Mulai dari kondisi ekonomi global yang lesu, hingga konsolidasi politik nasional yang masih penuh dengan tarik menarik.
Saat itu, Jokowi memilih memperkuat dukungan politik terlebih dahulu.
"Sebab itu akan memudahkan kita dalam menyelesaikan hal-hal yang berkaitan dengan DPR dan alhamdullilah selesai karena ada tambahan yang bergabung, dua partai," ujar Jokowi.
Kini, Jokowi tinggal fokus mengerjakan program-program prioritas, yakni membangun infrastruktur, perbaikan ekonomi dan pembangunan manusia.
Penulis | : Fabian Januarius Kuwado |
Editor | : Sandro Gatra |