 |
Jakarta - Komisi V DPR RI yang membidangi perhubungan memberi catatan khusus usai meninjau lokasi kebarakan di Bandara Soekarno-Hatta. Sedikitnya ada tiga catatan dari hasil inspeksi ke Bandara Soetta yang terbakar pada Minggu, (5/7) pagi lalu.
"Pertama berkaitan dengan sistem online Garuda, katanya sudah terkendali ya, walaupun kita ketemu penumpang yang masih komplain, Pak Arif (dari Garuda) juga menyatakan siap segera normal," ujar Ketua Komisi V Fary Djemi Francis kepada saat dihubungi detikcom, Senin (6/7/2015) malam.
Hal kedua, lanjutnya, pihaknya meminta kepada otorita Bandara Soekarno-Hatta untuk mengaudit penempatan-penempatan gerai yang ada.
"Kita kihat gerai terbakar ya. JW Lounge itu persis di belakang sistim onlinenya Garuda, ini kita minta untuk dilakukan audit termasuk penempatan-penempatan gerai-gerai itu, jangan langsung bersentuhan dengan sistim konter check in ini, karena kalau terjadi kelalaian seperti ini akan berdampak," terangnya.
Sedangkan yang ketiga, Fary juga menyoroti lambatnya respons time terhadap kebakaran itu. "Kebakaran itu cukup luas, responsnya lambat sekali, kalau unit kebakaran lebih cepat atau manajemen krisisnya, cepat teratasi. Tapi yang saya dengar lebih dari 20 menit, kalau UU kan 3 menit," paparnya.
"Ini pelajaran berhargga bagi otorita dan Angkasa Pura, kita sudah minta lakukan pemeriksaan safety dari masing-masing gerai, apabila ada melanggar ditutup saja," ujarnya.
Dalam kunjungan kemarin, Fary menambahkan, sekitar 4 sampai 5 gerai juga terbakar akibat kebakaran tersebut.
"Kalau saya lihat sekitar 4 sampai gerai (yang terbakar). Selain JW Lounge, gerai Garuda Lounge juga terbakar," kata Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis saat dihubungi detikcom, Senin (6/7).
Menurut Fary, peristiwa ini harus menjadi pelajaran berharga bagi otorita bandara dan Angkasa Pura. Fary juga menyoroti posisi JW Lounge yang berada di belakang sistim konter check in.
"Kita sudah minta lakukan pemeriksaan safety dari masing gerai, apabila ada melanggar ditutup saja ya. Evaluasi posisi gerai itu, jangan bersentuhan dengan sistem konter check in," katanya.
(idh/jor)