Presiden ke6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (ketiga kanan) didampingi Ibu Ani Yudhoyono (kanan), Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kiri), Bakal Calon Wakil Gubernur Sylviana Murni (kedua kanan) menyapa warga saat melakukan jalan sehat di Car Free Day di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (2/10/2016). Agus Harimurti Yudhoyono bersama para relawannya mengikuti jalan sehat sekaligus menyapa warga yang sedang melakukan olahraga di Car Free Day. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebut elektabilitas Ahok-Djarot terus menurun. Sementara pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni diprediksi menjadi kuda hitam.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang tergabung dalam Poros Cikeas mengusung pasangan Agus-Sylvi. Wasekjen PKB Daniel Johan mengatakan hal tersebut menunjukkan Pilgub DKI sangat dinamis.
"Semakin menambah semangat dan keyakinan PKB bahwa cagub Agus-Sylvi mungkin untuk memenangkan hati warga DKI," kata Daniel Johan melalui pesan singkat, Rabu (5/10/2016).
Daniel pun yakin elektabilitas Agus dapat menyalip Ahok. Menurutnya, hal tersebut
menunjukkan pendekatan kepemimpinan dan pembangunan yang pastisipatoris serta humanis memang didambakan warga ibukota dalam memajukan Jakarta.
"Karena warga butuh figur alternatif yang memang membedakan dengan incumbent," ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR itu.
Daniel menambahkan Agus memiliki karakter serta kharisma kepemimpinan saat berhubungan dengan masyarakat yang menjadi pengaruh besar.
Sebelumnya, hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan, elektabilitas pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Djarot Syaiful Hidayat terus menurun.
Bahkan berpotensi kalah dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 nanti. Alasannya, dukungan atau simpatik masyarakat Jakarta terhadap kepemimpinan Ahok terus menurun.
Peneliti LSI Adjie Alfaraby mengatakan, jika pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, bisa menjadi kuda hitam.
Menurutnya, kemunculan Agus dalam kancah politik menarik simpatik sebagian besar warga Jakarta.
"Agus potensial menjadi kuda hitam dalam Pilkada Jakarta. Ia memiliki efek 'wow', belum lama kemunculannya di dunia politik namun dukungan atasnya sudah meroket," kata Adjie dalam konferensi di kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (4/10/2016).
Begitu juga untuk pasangan bakal calon lainnya yakni Anis Baswedan dan Sandiaga Uno, yangpunya kemungkinan yang sama untuk memenangkan kursi DKI 1.
Namun, hal itu bisa terealisasi jika kedua pasangan bakal calon itu bisa mampu mengejar popularitas Ahok-Djarot.
"Anies dan Agus potensial untuk mengejar karena tingkat pengenalan atas mereka masih belum maksimal dan mungkin naik," kata Adjie.
Adjie juga tidak memungkiri jika potensi Ahok-Djarot untuk memenangkan kembali Pilkada DKI masih terbuka lebar. Hanya saja, Ahok-Djarot harus melakukan gebrakan baru untuk menghilangkan sentimen masyarakat terhadap cara kepemimpinannya.
"Ahok tetap bisa menang, jika melakukan gebrakan baru dan mengurangi sentimen anti Ahok yang kian meluas," katany
a.