Arbi Sanit (Okezone) |
JAKARTA - Pengamat politik dan dosen Ilmu Politik dari Fakultas Ilmu Sosial & Politik Universitas Indonesia Arbi Sanit mengungkapkan, gagalnya pemerintah saat ini dalam menjaga stabilitas politik dan ekonomi dikarenakan tidak adanya sikap kepemimpinan yang dimiliki Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Padahal, menurut Arbi, sikap kepemimpinan sangat diperlukan seorang pemimpin dalam memberikan arahan kepada para menteri yang berada di bawahnya.
“Sikap kewibawaan, tak punya managerial politik, enggak punya keberanian, enggak punya wawasan, dan banyak lagi ciri-ciri kepemimpinan amat tidak memadai pada dia (Jokowi),” katanya kepada Okezone, Senin (2/11/2015).
Arbi juga mengomentari Wakil Presiden Jusuf kalla (JK), yang dinilainya, pada masa pemerintahan saat ini tidak sehebat ketika bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Karena saat ini, lanjut dia, internal partai yang menjadi pendukung JK sendiri justru sedang bermasalah.
“JK sekarang ini sudah loyo. Dulu dia berjaya saat bersama SBY, karena partainya kuat dan bersatu. Sekarang partainya ancur-ancuran. Jadi apa yang mau diandalkannya sebagai kekuatan? Enggak cukup hanya mengandalkan kepemimpinan dia (JK) saja, kalau enggak ditopang oleh partai, kalau enggak ditopang oleh politik elit, ya enggak bisa jalan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, publik sudah cukup lelah dengan isu-isu serupa reshuffle. Karena pada kenyataanya, cara itu tidak memberi dampak signifikan bagi kesejahteraan rakyat.
“Pokoknya capek kita bicara ganti menteri, ganti gubernur, ganti ini, ganti itu, tapi kalau presidennya enggak beres, diganti sama nabi pun enggak merubah keadaan,” pungkasnya.