Kemendibud dan PT Ghalia Saling Tuding Terkait UN yang Kacau

Author : Administrator | Saturday, April 20, 2013 14:36 WIB
Seorang guru membawa soal Ujian Nasional (UN) dari Polsek Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Jawa Barat - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menilai ketidaksanggupan PT Ghalia Indonesia Printing dalam mencetak ujian nasional hanya pernyataan sepihak. Dalam kontrak, perusahaan itu sudah menyatakan sanggup menyelesaikan proyek untuk 11 provinsi.

Staf Khusus Bidang Media dan Komunikasi Kementerian Pendidikan, Sukemi menegaskan, PT Ghalia datang setelah gagal memenuhi target distribusi naskah ujian.  Akibatnya, sekolah di 11 provinsi di wilayah Indonesia bagian tengah terpaksa menunda UN beberapa hari.

Dari enam percetakan yang dipercaya untuk memperbanyak naskah soal UN di 33 provinsi, kata Sukemi, hanya PT Ghalia yang bermasalah. "Ketika kontrak kerja ditandatangani, konsekuensinya harus dipahami. Sehingga tidak masuk nalar kami kalau misalnya dia mengatakan ordernya telat," kata Sukemi.

Sementara Divisi Legal PT Ghalia Indonesia Printing, Kamil Zaki, menuding penyebab keterlambatan pengiriman soal UN tersebut, karena keterlambatan order dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

"Seharusnya 60 hari sebelum UN itu sudah diorder. Tapi tahun ini, 25 hari sebelum UN, soal baru dikirim dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan," katanya, kepada wartawan saat ditemui di pabriknya yang terletak di jalan Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Senin 15 April 2013.

Kamil Zaki memastikan mesin percetakan yang dimiliki PT Ghalia Indonesia Printing tidak mengalami masalah. Mesin mampu mencetak soal sesuai pesanan.

"Sebenarnya, kalau tidak ada keterlambatan kirim soal dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, kami bisa menangani mencetak soal UN untuk 11 provinsi," katanya.

من المقطوع: http://nasional.news.viva.co.id
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: