Kena Macet Gara-gara KAA, Jero Wacik Batal Hadiri Sidang Praperadilan

Author : Administrator | Monday, April 20, 2015 10:29 WIB
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik usai menjalani pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Rabu (11/2/2015). Jero kembali diperiksa sebagai saksi bagi tersangka Waryono Karno terkait dugaan gratifikasi di lingkungan Kementerian ESDM.

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik batal hadir pada sidang perdana gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Ketidakhadiran Jero ini disebabkan kemacetan jalanan Ibu Kota imbas penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika 2015.

"Rencana awalnya hadir, tapi kami barusan diinfo katanya tidak bisa hadir karena macet jalanan gara-gara KAA, jadi tidak bisa hadir," kata pengacara Jero, Hinca Panjaitan di PN Jaksel, Senin (20/4/2015).

Hinca mengatakan, Jero mengajukan praperadilan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi atas penetapannya sebagai tersangka yang dinilai tidak memenuhi kaidah hukum.

Ada dua sangkaan yang diberikan KPK kepada politisi Partai Demokrat itu, yakni terkait penyalahgunaan wewenang dalam kapasitasnya sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata periode 2008-2011 dan Menteri ESDM tahun 2011-2013.

"Dua ini tidak memenuhi kaidah menurut kami," ujarnya.

Dalam gugatannya, Hinca menegaskan, Jero tidak mengambil langkah yang sama seperti kantan Menteri Agama Suryadharma Ali dan mantan Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana yang menuntut ganti rugi uang terhadap KPK. Menurut dia, yang terpenting penetepan status tersangka Jero dapat dibatalkan.

"Jero tidak menuntut sepeser pun. Ia hanya ingin memulihkan nama baiknya, karena sudah tujuh bulan tidak disentuh-sentuh oleh KPK," ujarnya.

Jero mengajukan gugatan praperadilan ke PN Jaksel pada 30 Maret 2015. Sidang dengan nomor perkara 27/Pid.Prap/2015/PN.JKT.SEL itu akan dipimpin hakim tunggal Sihar Purba.

من المقطوع: http://nasional.kompas.com
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: