Tjahjo Kumolo (FOTO ANTARA) |
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI Tjahjo Kumolo meminta pimpinan TNI untuk menindak oknum TNI yang terekam di situs berbagi video YouTube berjudul "Koboi Palmerah".
"Apapun tindakannya sudah merusak institusi TNI dan pimpinan TNI harus melakukan klarifikasi dan menindak oknum yang melanggar. Harus ada soal hukuman pelanggaran atau disiplin, soal koboi oknum" maupun aksi tembak menembak dan perkelahian seperti di Gorontalo," kata Tjahjo kepada ANTARA News, Jakarta, Kamis.
"Hukuman pada oknum yang melanggar harus memberikan efek jera terhadap para pelaku lain," katanya.
Dia mengamati perkelahian antara anggota TNI dengan Polri dan aksi arogansi kepada masyarakat sipil akhir-akhir ini semakin sering terjadi.
Dikatakannya, kejadian tersebut bisa jadi karena masalah mendasar yang harus diselesaikan oleh pemerintah . "Panglima TNI dan Kapolri harus duduk bersama menyelesaikan masalah perilaku oknum yang ada. Jangan sampai perilaku oknum merusak institusi. Apapun mereka pelindung masyarakat," kata Tjahjo.
Kasus perkelahian Gorontalo, menurut dia, hukuman yang diberikan kepada oknum sangat ringan dan perlu penjelasan ke publik.
"Padahal telah menimbulkan jatuh korban 1 orang meninggal dunia dan luka tembak ? Patut dipertanyakan kalau tingkat sanksi hukumannya tidak jelas. Juga bagaimana sanksi hukuman untuk anggota TNI dan Polri yang terlibat dalam perkelahian," kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) tersebut.