Mendikbud M Nuh meninjau Ujian Nasional di SMA 3 Jakarta
|
Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, meminta kepada seluruh Dinas Pendidikan di tingkat Kota dan Kabupaten untuk memperkenankan para siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang bermasalah dan sedang hamil tetap mengikuti Ujian Nasional (UN).
Sebab, menurut Nuh, kelulusan tersebut merupakan bekal siswa tersebut di kehidupan selanjutnya
"Bagi adik-adik kita yang ada masalah, seperti siswi yang hamil atau siswa yang tersangkut kasus kriminal, saya imbau kepada Dinas Kabupaten atau Kota memberi kesempatan mengikuti UN," kata M Nuh saat meninjau pelaksanaan UN di SMA Negeri 26 Jakarta, Senin 15 April 2013
Disampaikan M Nuh, siswa yang terkena masalah harus diperlakukan sama dengan siswa lain. Siswa atau siswi tersebut, kata dia, harus diberi kesempatan untuk menjalani ujian atau paling tidak lulus dengan program paket C.
"Tapi intinya anak-anak kita tidak boleh terputus apapun kondisinya. Harus diberi kesempatan untuk ikut UN, kalau tidak bisa juga saya imbau paling tidak mereka bisa ikut ujian kelulusan paket C," ujar dia.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan penundaan pelaksanaan Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di 11 provinsi zona Indonesia bagian tengah. Penundaan dilakukan karena soal UN belum siap didistribusikan ke wilayah itu.
Mohammad Nuh menyampaikan, penundaan tidak menimbulkan masalah bagi 1,1 juta jiwa siswa di Indonesia bagian tengah. Karena itu, dia meminta masalah ini tidak perlu dibesar-besarkan.
Ujian Nasional di wilayah Indonesia tengah itu akan ditunda selama tiga hari, atau baru dilaksakanakan pada Kamis 18 Maret 2013. Mata pelajaran yang diujikan seperti jadwal sebelumnya dan sesuai dengan jurusan masing-masing.