Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri. |
KENDAL, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menilai bahwa posisi yang terhormat di negeri ini adalah santri. Sebab, masa jabatan santri tidak ada habisnya.
Hanif menambahkan, santri harus bisa menjadi pelopor dalam menciptakan standar moral bagi masyarakat. Pasalnya, yang namanya santri dikenal pintar mengaji dan tahu apa yang diharuskan dan dilarang oleh Allah SWT.
"Kalau masyarakat Indonesia berperilaku seperti santri, yang tidak menjalankan apa yang dilarang oleh agama dan menjalankan perintahNya, bangsa ini akan maju dan makmur," kata Hanif dalam sarasehan nasional di Pondok Pesantren Al Fadlu Wal Fadhilah, Kaliwungu Kendal, Jawa Tengah, Kamis (19/5/2016).
Hanif menambahkan, pendidikan karakter harus diberikan sejak dini kepada anak-anak. Untuk itu, para orangtua diminta jangan segan-segan memasukkan anak ke pondok pesantren.
"Seperti keinginan saya terhadap anak anak saya. Begitu tamat SD, aku buang dia ke pesantren," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Hanif juga berpesan kepada santri yang hadir dalam sarasehan, supaya jangan takut untuk tidak mendapatkan pekerjaan.
"Era sekarang adalah zaman persaingan. Kita harus mampu bersaing dalam segala hal, baik itu pendidikan, ekonomi dan lainnya. Namun tetap menjaga kesalafiyan. Karena kita dalam berusaha itu, tidak mencari kekayaan namun keberkahan," tuturnya.
Sementara itu, pemilik Pondok Pesantren Al Fadlu Wal Fadhilah, KH Dimyati Rois, mengatakan bahwa santri harus bisa memberi contoh yang baik kepada masyarakat.
Apalagi, di pesantren santri sudah digodok dengan ilmu-ilmu Alquran yang mengajarkan akhlak mulia.
"Pesantren mencipta ahlakul karimah. Di samping itu, di pesantren juga ada pengkaderan etika dan moralitas sejak dini," kata kyai yang biasa di sapa Abah Dim ini.
Penulis | : Kontributor Kendal, Slamet Priyatin |
Editor |
: Bayu Galih |