Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Kamis (25/8/2016).
JAKARTA, KOMPAS.com- Kementerian Dalam Negeri menggelar upacara dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Senin (3/10/2016). Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bertindak sebagai inspektur upacara.
Dalam amanat upacaranya, Tjahjo mengatakan, Pancasila merupakan prinsip Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
Pancasila, lanjut dia, merupakan perekat bangsa Indonesia yang berbhineka dari Sabang sampai Merauke.
Tjahjo menuturkan, kelima sila itu harus diimplementasikan dalam setiap pengambilan keputusan politik, pembangunan, dan kehidupan sehari-hari.
"Kalau kita menghayati dan melaksanakan dengan baik, saya yakin kita akan mampu terus mengawal dan membangun kebersamaan, gotong royong demi negara kesatuan republik Indonesia," kata Tjahjo di Komplek Kemendagri, Jakarta, Senin (3/10/2016).
Menurut Tjahjo, hingga saat ini masih ada orang atau kelompok yang secara terang-terangan atau secara halus menolak Pancasila.
Indonesia, lanjut Tjahjo, masih rentan terpengaruh dari luar dan dalam negeri terhadap upaya menggusur nilai-nilai Pancasila.
Untuk itu, ia mengimbau untuk berani menentukan sikap siapa kawan maupun lawan terhadap orang yang ingin mengganti Pancasila.
"Kita memperingati hari Pancasila akan saling memperkokoh rasa persaudaraan kita sebagai bangsa dan negara tanpa memandang golongan," ucap Tjahjo.
|
Penulis |
: Lutfy Mairizal Putra |
| Editor | : Bayu Galih |