Sebagai penanda, bencana alam kemudian kerap dijadikan titik tolak pergerakan sosial-politik. Sejarawan Sartono Kartodirjo (Pemberontakan Petani Banten, 1966) menyebutkan, letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda pada Agustus 1883 mengubah alam pikir masyarakat Banten. ”Tak disangsikan lagi, wabah penyakit ternak, demam, kelaparan, dan disusul letusan Krakatau telah menjadi pukulan hebat penduduk,” tulis Sartono.

Letusan Krakatau, menurut Sartono, mengubur lahan pertanian di bagian barat afdeling Caringin dan Anyer. Kesengsaraan petani ini bertemu dengan gerakan sosial-keagamaan, Ratu Adil, memantik kesadaran rakyat untuk melawan Belanda yang dianggap biang dari segala kesengsaraan.

Dua bulan setelah letusan Krakatau, kerusuhan pecah di Serang. Seorang serdadu Belanda ditikam, pelakunya kabur di tengah keramaian. Kejadian berulang sebulan kemudian. Serentetan perlawanan terhadap Belanda terus dilakukan hingga pada Juli 1888 pecahlah pemberontakan petani Banten.

Peter Carey juga mencatat, letusan Merapi pada 1822 membangkitkan harapan rakyat akan datangnya Ratu Adil menjelang pecahnya Perang Jawa. Pangeran Diponegoro, yang memimpin perlawanan terhadap Belanda, menurut Carey, menganggap letusan Merapi sebagai penanda bahwa saatnya telah tiba. ”Sambil menyaksikan gunung (Merapi) terbakar dan bumi bergoyang, ia tersenyum dalam hati karena maklum bahwa peristiwa ini adalah pertanda amarah Allah,” tulis Carey.

Tak bisa dimungkiri, bencana alam yang bersifat katastropik memang memiliki daya ubah. Bukan hanya perubahan pada bentang alam, tetapi juga kesadaran manusia. Inilah barangkali yang membuat letusan gunung api kerap jadi penanda. Bencana alam adalah momentum perubahan!

Kita tentu masih ingat tsunami Aceh pada pengujung 2004, yang dianggap menandai fase baru tata politik kawasan di ujung barat negeri ini. Setelah 32 tahun konflik berdarah melanda Aceh, perjanjian damai akhirnya ditandatangani pada Agustus 2005.

Akankah letusan Kelud awal tahun ini menandai akan terpilihnya pemimpin besar yang bisa membawa perubahan negeri? Yang pasti, perubahan itu kini berada di ujung jari rakyat....