Pemerintah Dibuat Pusing dengan Situs Bahrun Naim

Author : Administrator | Wednesday, January 20, 2016 14:18 WIB
Bahrun Naim (foto: Antara)
Bahrun Naim (foto: Antara)

 

JAKARTA - Bahrun Naim yang diduga kuat otak dari aksi teror di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat kerap berseliweran dengan memposting ajarannya lewat blog pribadi.

Bahkan, setelah www.bahrunnaim.co, pria yang disebut polisi handal dalam urusan IT itu kembali membuat blog dengan nama www.bahrunnaim.site. Bahkan, dia mengomentari langsung serangan yang terjadi di kawasan Sarinah.

Bisa diakses sejak 18-19 Januari siang, blog tersebut sudah diblokir pemerintah pada sore harinya. Tindakan itu dilakukan untuk mencegah beredarnya paham sesat ke masyarakat.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyebut, pihaknya baru bisa memblokir situs namun belum bisa mengejar sang dalang karena belum tahu detail soal pembuat situs.

"Sekarang ini, hanya bisa nge-block, ‎tapi kan kita tidak bisa mengejar, mencari sanksi, orang itu yang membuat siapa, kontennya apa, providernya di mana, siapa bertanggung jawab, nah itu kan tidak bisa," kata Pramono di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2016).

Lagi-lagi, lanjut Pramono, aksi preventif dan deradikalisasi terbendung dengan UU Terorisme saat ini. Untuk itulah, pihaknya berharap agar aturan tersebut bisa direvisi.

"Karena memang kita belum memiliki UU yang mengatur itu. Maka dalam hal pencegahan terhadap terorisme dan pencegahan deradikalisasi itu menjadi titik berat, menjadi konsen dari pemerintah," tegasnya.

Dalam posting-an pada 18 Januari 2016 berjudul "Nasihat untuk Penonton", Bahrun menyebutkan bahwa aparat kepolisian Indonesia dan warga asing sebagai musuh utama atau olehnya disebut taghut.

Serangan di kawasan Sarinah, kata Bahrun adalah bentuk pembalasan atas serangan-serangan aparat kepolisian terhadap kaum Muslimin, baik di Daulah Islam maupun di Indonesia.

"Tercatat kurang lebih 200 kaum muslimin terbunuh oleh pembunuhan yang dilakukan oleh detasemen khusus 88 tanpa pembuktian di pengadilan," tulis Bahrun seperti yang dikutip Okezone hari ini, Selasa 19 Januari 2016.

Sebelum serangan itu, kata Bahrun, pihaknya sudah memberikan peringatan lewat Komandan Syekh Abu Wardah serta seruan pertobatan terhadap musuh-musuhnya di Indonesia. Dia pun menyebut bahwa ancaman itu bukan omong kosong belaka.

Serangan itu menurut Bahrun telah mencoreng citra kepolisian di mata pemerintah Amerika Serikat (AS). "Meninggalnya beberapa orang dalam serangan tersebut, memberikan catatan kepada kita semua. Bahwa serangan junud Daulah Islam adalah sesuatu yang telah diserukan," tulisnya bangga.

Tak hanya itu, Bahrun yang disebut-sebut handal dalam urusan IT itu juga mengajak masyarakat untuk membenci musuh-musuhnya, termasuk polisi, para penguasa dan penolong para penguasa.

"Membenci setiap langkah mereka yang mencampakkan hukum Allah. Membenci setiap langkah mereka yang memerangi umat Islam. Membenci setiap langkah mereka yang bersekutu terhadap asing dan salibis kapitalis yang menggerogoti kekayaan kaum muslimin. Seruan tersebut adalah seruan kepada masyarakat untuk memutuskan keberpihakannya kepada pemerintah yang korup, mencampakkan hukum Allah, memerangi kaum Muslimin, membodohi masyarakat, dan merampok kekayaan kaum Muslimin ataukah bersama mujahidin!" ajaknya.

Bahrun menambahkan, peringatan dan seruan tersebut bukanlah ejekan, cemoohan, bukan tontonan, maupun sumber berita dan gosip.

"Takutlah terhadap setiap ucapan dan perbuatan yang akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Sungguh anak-anak yatim, dan orang-orang yang terzalimi teramat dekat kedudukannya di akhirat bersama Allah dan Rasul-Nya," tutupnya.

من المقطوع: http://news.okezone.com
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: