 |
| Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi di Kantor Kemenpan RB, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (16/2/2016) |
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi menargetkan peningkatan jumlah aparatur negara yang berpendidikan tinggi.
Menurut dia, hal ini akan memperbaiki kualitas dan profesionalitas pelayanan aparatur sipil negara kepada masyarakat.
"Dalam tiga tahun jumlah yang berpendidikan tinggi kami targetkan terus bertambah," kata Yuddy, seperti dikutip dari Antara, Selasa (23/2/106).
Hal itu disampaikan Yuddy saat bertemu dengan menteri-menteri PAN-RB dari berbagai periode, di Kementerian PAN-RB, Jakarta, Selasa kemarin.
Yuddy menyebutkan, saat ini, jumlah ASN yang lulusan sarjana strata satu (S1) sekitar 42 persen.
Targetnya, PNS berlatar pendidikan S1 akan ditingkatkan menjadi 50 persen. Sementara, jumlah ASN yang berpendidikan S2 sekitar 5 persen, dan akan ditingkatkan menjadi 10 persen.
"Jumlah ASN yang berpendidikan doktoral atau S3 masih sangat sedikit yaitu baru 1,1 persen," kata Yuddy.
Akan tetapi, di tengah keinginan untuk meningkatkan SDM yang berkualitas ini, muncul desakan kepada pemerintah untuk mengangkat pegawai honorer menjadi PNS.
Padahal, kata Yuddy, belanja pegawai cukup besar yaitu 33,8 persen dari APBN.
Bahkan, di daerah, sekitar 244 pemerintah kabupaten/kota, belanja pegawainya mencapai 50 persen dari APBD.
"Kita ingin postur pemerintahan yang sehat, ramping, tapi profesional," ujar Yuddy.