Pendidikan Bela Negara, Upaya Atasi Kelunturan Nasionalisme

Author : Administrator | Saturday, February 20, 2016 10:14 WIB
 

Sosialisasi Empat Pilar masih terus dilakukan MPR RI. Kali ini, MPR melakukannya dengan metode yang berbeda, yakni pendidikan bela negara.

Pada acara yang dihadiri 100 anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) dari 19 perguruan tinggi di Jakarta, di antaranya Universitas Trisakti, Universitas Krisnadwipayana, Universitas Mercu Buana, Sekolah Tinggi Perikanan, dan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik ini, Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang menyatakan kekagumannya pada semangat generasi muda, khususnya Menwa dalam mengikuti kegiatan ini. Namun di sisi lain, ia justru menyatakan pendidikan bela negara sebetulnya tak perlu ada.

“Tidak perlu bela negara karena kita sudah punya filosofi bangsa, yaitu Pancasila, UUD RI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. Tapi mengapa perlu ada bela negara? Karena nilai-nilai dasar itu luntur,” tutur Oesman saat membuka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan Metode Pendidikan Bela Negara di Hotel Aryaduta, Tangerang, Banten, Jumat (19/2/2016).

Lewat penanaman nilai dasar kebangsaan kepada generasi muda ini, Oesman berharap, segala intervensi asing yang menyebabkan lunturnya nilai-nilai budaya dan kebangsaan dapat teratasi. Sebab, bangkitnya rasa nasionalisme dalam diri setiap anak muda dapat meningkatkan sikap kebangsaan untuk lebih berani memperbaiki sistem di negara yang masih salah.

“Contohnya bahwa sebentar lagi akan ada pasar Asean. Di antara negara Asean, negara kita yang paling banyak jumlah penduduknya. Harusnya kita benahi dulu pasar kita sendiri, negara kita sendiri, baru bantu pasar Asean,” kata Oesman.

Menwa pun menilai, rakyat perlu memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme bila ingin negaranya menjadi negara maju.

“Kita melihat bangsa maju, pasti mereka memiliki warga dengan nasionalisme dan disiplin yang tinggi. Tahun 2025 ada bonus demografi dengan jumlah anak muda usia produktif yang sangat tinggi. Kalau punya skill yang baik akan jadi bonus, tapi bila tidak akan jadi bencana bagi bangsa kita,” tutur Komandan Resimen Mahasiswa (Menwa) Jayakarta Raden Umar.

Sosialisasi dengan metode dan segmen yang lebih luas

Sekjen MPR RI Ma'ruf Cahyono menilai, Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan metode pendidikan bela negara ini tepat diberikan kepada Menwa karena segmen ini efektif menerima penanaman nilai-nilai kebangsaan. Namun ia menyatakan varian segmen lain pun perlu dijangkau.

“Kami terus mengembangkan metode dan sasaran sosialisasi supaya semakin luas. Tidak cuma mahasiswa, tapi sampai petani atau nelayan. Sekarang sosialisasi bersifat tidak hanya kontekstual, tapi juga implementatif dengan melibatkan psikomotorik sehingga bisa langsung diimplementasikan,” tutur Ma'ruf.

من المقطوع: http://nasional.kompas.com/
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: