Sejumlah petani mengangkut garam yang baru dipanen. (FOTO ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang) |
Pamekasan (ANTARA News) - Perwakilan petani garam di Desa Pandan, Pamekasan, Madura, Rabu berangkat ke Surabaya, menemui Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, guna mengadukan persoalan sengketa lahan garam di wilayah itu.
Perwakilan petani garam ini berangkat ke Surabaya dengan mengendarai sebanyak 10 unit mini bus pada sekitar pukul 08.00 WIB.
Juru bicara petani garam Pamekasan, Agus Sumantri, Rabu siang menjelaskan, kedatangan mereka untuk menangih janji Gubernur pada tahun 2006 lalu.
"Saat kami melakukan audiensi ke Pemprov Jatim, Gubernur ketika itu berjanji akan memberikan hak garap bagi petani. Tapi faktanya tidak ada," kata Agus.
Bahkan, pihak PT Garam telah mengubah kebijakannya dengan mengubah hak kelola lahan garam yang ada di Desa Pandan, Kecamatan Galis, Pamekasan itu dengan akat sewa.
Sementara, kesepakatan antara petani garam dengan PT Garam yang dimediasi Pemprov Jatim tahun 2006 lalu, adalah bagi hasil, bukan akat sewa sebagaimana diberlakukan saat ini.
Selain itu, sambung Agus, kedatangan perwakilan petani garam ke Gubernur Jatim kali ini untuk mengadukan sengketa antara petani dengan PT Garam yang terjadi pada Selasa (5/6) kemarin.
Kedua belah pihak, baik perwakilan petani ataupun PT Garam sudah berulang kali melakukan perundingan damai, namun hingga kini belum ada kata sepakat.
Bahkan kasus sengketa lahan antara petani dengan PT Garam di Desa Pandan ini juga pernah dibahas di DPR RI dan dilaporkan secara langsung kepada Presiden.
(ANT)