Pilot, Lion Air Seperti Terseret Angin

Author : Administrator | Monday, April 15, 2013 09:39 WIB
Pesawat Lion Air tersebut ke laut di Bali, sesaat akan mendarat (ANTARA/Nyoman Budhiana)

Bali - Penyebab kecelakaan pesawat Lion Air di Bali, Sabtu 13 April 2013 masih jadi teka-teki. Namun, sumber Reuters menjabarkan kesaksian pilot tentang proses pendaratan yang gagal tersebut.

Dikutip Senin 15 April 2013, Reuters menulis, Pilot Lion Air, Captain Mahlup Ghozali yang berusaha mendaratkan Boeing 737 800 NG, tapi malah 'terseret' angin, hingga jatuh di laut. Untungnya, 108 penumpang dan kru selamat dalam kecelakaan ini.

Menurut sumber itu, sesaat pesawat Lion Air akan mendarat, kopilot Lion Air, Chirag Calra, tiba-tiba tidak lagi melihat runway akibat hujan yang deras. Kopilot asal India dengan jam terbang 2.000 jam untuk Boeing 737 itu, semula yang bertugas melaksanakan pendaratan tersebut.

Sejurus kemudian, Kapten Ghozali yang sudah punya 15.000 jam terbang itu, mengambil alih kendali pesawat. Karena tak bisa melihat lampu runway, Kapten Ghozali memutuskan untuk membatalkan pendaratan dan melakukan "go around," sebuah prosedur standar pembatalan pendaratan yang harus dikuasai semua pilot.

Namun, Kapten mengungkapkan kepada pejabat, pesawat jenis terbaru 737 itu bukannya naik ke atas, tapi malah 'terhisap" tak terkontrol. Di antara ketinggian 400 dan 200 kaki, kedua pilot menggambarkan bagaimana mereka berusaha menembus sesuatu yang mereka gambarkan sebagai 'dinding air' (wall of water), demikian diungkapkan sumber Reuters.

"Kapten mengaku dia bermaksud kembali mengangkat pesawat, tapi dia merasa pesawat yang dia piloti malah terseret angin dan hujan ke bawah. Itulah mengapa pesawat kemudian jatuh ke laut," kata sumber yang mengaku mendengar kesaksian kru.

Dia menambahkan, saat kejadian, ada hujan datang dari arah Timur ke Barat. "Hujan yang sangat deras."

من المقطوع: http://nasional.news.viva.co.id
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: