(VIVAnews/Tri Saputro)
|
VIVAnews - Markas Besar Polri tetap akan menarik 20 penyidik yang diperbantukan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selain untuk pengembangan karier, mereka rencananya juga akan diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan.
"(Penarikan) berkaitan dengan penugasan-penugasan, sekolah, pendidikan ya, yang harus mereka lalui," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Selasa 18 September 2012.
Boy mengatakan tugas mereka di KPK sudah terhitung cukup lama. Oleh karena itu sudah saatnya untuk menjalani rotasi.
"Jadi harus ada tour of duty dan tour of area karena apa? Karena di kami ada sistem pembinaan karier, dan di sana itu para perwira semua, bukan dari kalangan bintara tapi dari perwira," ujarnya lagi.
Boy melanjutkan Polri sudah menginventarisir personil di seluruh Indonesia yang akan dikirim ke KPK untuk mengganti kekosongan penyidik. Kegiatan perekrutan nama tersebut, kata dia, sudah berjalan sekitar 10 hari terakhir. "Tinggal tunggu waktu yang tepat untuk disampaikan," terangnya.
Dia menambahkan Polri akan mengirim sesuai dengan jumlah yang diminta KPK. Dan sejauh ini ke-20 penyidik mereka masih bekerja di lembaga pimpinan Abraham Samad tersebut. "Yang di KPK belum ada yang hadir di Mabes Polri, masih di KPK sampai hari ini," ucapnya.
Sebelumnya, KPK menyatakan keberatan dengan langkah penarikan 20 penyidik tersebut. Penarikan ini dinilai berpotensi mengganggu kinerja KPK yang tengah mengusut banyak kasus korupsi. (sj)