Danu Damarjati - detikNews
Prabowo saat menemui Presiden Jokowi (Foto: Twitter Pramono Anung @pramonoanung)
Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tak ingin unjuk rasa terhadap Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 4 November 2016 diisi upaya memecah belah bangsa. Kader Partai Gerindra patuh terhadap instruksi Prabowo ini.
"Kader Gerindra setuju dengan instruksi Pak Prabowo," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo saat berbincang, Selasa (1/11/2016).
Para kader Gerindra bakal patuh terhadap arahan Prabowo. Bahkan bila saja Prabowo memerintahkan untuk mengerahkan banyak massa untuk turun ke jalan pada 4 November, Gerindra juga bakal patuh.
"Kalau Gerindra kan kita punya pemimpin, punya Ketua Umum, yakni Pak Prabowo. Kami siap untuk menurunkan ratusan ribu kalau diperintahkan Pak Prabowo," kata Edhy.
Soal kasus dugaan penistaan agama yang dialamatkan kepada Ahok, Edhy meminta aparat terkait untuk adil memproses hukum. Pemerintah juga harus bersikap adil terhadap Ahok.
"Kita menuntut keadilan itu. Kader Gerindra siap turun kalau perintahnya harus turun ke jalan," kata Edhy.
Namun sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi telah bertemu Prabowo di Padepokan Garuda Yaksa pada Senin (31/10) kemarin. Bila pertemuan kemarin dikaitkan dengan penyikapan demonstrasi 4 November, itu bisa saja. Namun Edhy juga melihat kunjungan Jokowi adalah kunjungan yang sudah direncanakan jauh-jauh hari.
"Pertemuan itu bukan pertama kali terjadi. Saat pertemuan di Kertanegara Jakarta, Pak Prabowo tidak ada keberatan bertemu Pak Jokowi. Bahkan beliau menawarkan untuk selanjutnya bertemu di Hambalang atau di Kertanegara. Jokowi akhirnya memutuskan di Hambalang," tutur Edhy.
(dnu/tor)