Presiden Gelar Rapat Terbatas Bahas Papua

Author : Administrator | Friday, February 22, 2013 16:28 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (22/2/2013) sore, menggelar rapat terbatas untuk membahas situasi Papua terkait tewasnya delapan prajurit TNI, Kamis.

"Saya ingin mendengarkan laporan tentang perkembangan, apa yang telah dilakukan oleh kita, baik pusat maupun daerah, serta dampak yang akan ditimbulkan," kata Presiden Yudhoyono, di Kantor Presiden, Jumat.

Meski telah mendengarkan laporan dari Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto serta Panglima TNI Jenderal TNI Agus Suhartono pada Kamis malam terkait peristiwa itu, Presiden mengaku ingin mengetahui secara persis apa yang telah terjadi.

Sebelumnya, Djoko Suyanto menyebutkan, penyerangan dan penghadangan oleh kelompok bersenjata di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya; dan Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, menyebabkan delapan anggota TNI tewas.

Menurut Djoko, ada dua peristiwa penembakan yang menyebabkan delapan anggota TNI tewas. Pertama, peristiwa penyerangan terhadap pos Satgas TNI di Distrik Tingginambut  oleh kelompok bersenjata sekitar pukul 09.30 WIT yang menyebabkan satu anggota TNI bernama Pratu Wahyu Bowo tewas karena mengalami luka tembak di bagian dada dan leher.

Peristiwa kedua terjadi sekitar pukul 10.30 WIT, di mana terjadi penghadangan dan penyerangan oleh kelompok bersenjata di Kampung Tanggulinik, Distrik Sinak, terhadap 10 anggota Koramil Sinak, Kodim 1714/Puncak Jaya, yang sedang menuju Bandara Sinak untuk mengambil logistik dan radio kiriman dari Nabire. Peristiwa penyerangan itu menyebabkan tujuh orang tewas.

Ketujuh personel TNI yang tewas adalah Sertu Ramadhan, Sertu M Udin, Sertu Frans, Sertu Edi, Praka Jojon, Praka Wemprik, dan Pratu Mustofa. Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul mengatakan, hingga saat ini jenazah tujuh anggota TNI yang tewas dalam penghadangan dan penyerangan oleh kelompok bersenjata di Sinak belum dapat dievakuasi.

"Hal ini karena helikopter Super Puma milik TNI AU yang diperbantukan untuk proses evakuasi ditembaki orang tak dikenal sekitar pukul 08.00 WIT. Jari tangan kiri kru teknik terluka, sementara pilot dan kopilot tak terkena tembakan," katanya.

Penembakan oleh orang tak dikenal ini mengakibatkan Lettu Tek Amang tertembak pada tangan sebelah kiri antara jari manis dan jari kelingking. Saat ini, lanjut dia, jenazah tujuh anggota TNI tersebut masih berada di Sinak dan direncanakan untuk disemayamkan di Mulia.

من المقطوع: http://nasional.kompas.com
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: