Presiden SBY, Presiden Barack Obama, Ani Yudhoyono dan Michelle Obama (Rumgapres/Abror Rizki)
|
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mendengar kabar peristiwa bom meledak di sebuah lomba marathon di Boston, Amerika Serikat, Senin waktu setempat.
Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan Presiden SBY mengikuti pemberitaan dari media massa terkait ledakan yang menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai puluhan lainnya itu.
"Namun belum ada komunikasi dengan Presiden Amerika Serikat terkait hal tersebut," kata Julian melalui pesan singkat, Selasa 16 April 2013.
Julian mengungkapkan, berdasarkan laporan Duta Besar Amerika Serikat, tidak ada korban Warga Negara Indonesia dalam insiden ini.
"Sejauh ini tidak ada. Apabila ada perkembangan akan dilaporkan kembali," ujar dia.
Diberitakan Reuters, dua ledakan bom yang terjadi hampir bersamaan itu membuat ratusan orang, baik penonton maupun atlet, berlarian mencari perlindungan. Dalam sebuah tayangan berita, terlihat percikan darah di jalanan dan asap yang masih mengepul usai ledakan pada pukul 14.50 waktu setempat.
Tidak jauh dari lokasi, perpustakaan umum John F. Kennedy terbakar. Tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut. Belum diketahui apakah ada hubungannya antara ledakan dan kebakaran ini.
Sejauh ini diketahui dua orang yang tewas dalam ledakan. Polisi melaporkan sebanyak 20 orang terluka. Namun, media setempat memberitakan korban luka mencapai lebih dari 100 orang. Kebanyakan korban adalah para atlet.