Peserta ujian nasional SMA di Makassar. (ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang)
|
Jakarta - Berkaca dari kekacauan yang terjadi dalam pelaksanaan Ujian Nasional SMA tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengalihkan sebagian besar pekerjaan PT Ghalia Indonesia Printing untuk mencetak soal ujian SMP. Dialihkan kepada tiga pemenang tender lainnya.
Staf Khusus Bidang Komunikasi Media Kemendikbud, Sukemi, Sabtu 20 April 2013, menjelaskan khusus untuk ujian nasional tingkat SMP, Ghalia hanya akan mencetak soal untuk provinsi Bali saja.
"Paket yang diterima oleh PT Galia berkaitan dengan Ujian Nasional SMP sudah kami putuskan untuk persiapkan di provinsi Bali saja. Sisanya yang menjadi tanggungjawab Ghalia sudah dialihkan ke tiga percetakan lain yang menang tender juga," katanya dalam diskusi "Ujian Setengah Nasional" di Warung Daun, Cikini, Jakarta.
Sukemi menyatakan pemerintah mengalihkan pekerjaan Ghalia karena masih bermasalah pada pendistribusian soal ujian SMA. Khusus UN SMP, ia menjamin tidak akan ada pemunduran jadwal karena seluruh soal telah didistribusikan dengan baik. Ujian nasional SMP akan dimulai pada Senin,22 April 2013 mendatang.
Sukemi menjelaskan, untuk memperbanyak soal ujian SMA, Kemendikbud sudah menunjuk enam percetakan untuk 33 provinsi melalui proses lelang. Tetapi, kata dia, hanya ada satu percetakan yang bermasalah yaitu Ghalia sehingga ujian nasional di 11 provinsi itu harus diundur.
"Setelah merasa tidak sanggup menempati janji untuk mengirim naskah soal di 11 provinsi, oleh karena itu kementerian memutuskan menggeser Ujian Nasional," ujar dia.
Hasil inspeksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan sebenarnya pencetakan soal ujian itu sudah selesai. Namun masih bermasalah pengemasan ke masing-masing provinsi. Kemendikbud lalu menggandeng mahasiswa IPB untuk membantu mengemas soal UN dan TNI AU untuk mendistribusikan soal.
Sebelas provinsi di kawasan Indonesia Tengah yang harus mengundur jadwal ujian antara lain Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat.